Pelatih Persis GR mengajak anak yatim buka puasa bersama.
Solopos.com, SOLO – Ada pemandangan tak biasa dalam pertandingan Persis Gotong Royong (GR) kontra Zettle Meyer, klub lokal asal Karanganyar di Stadion Manahan Solo, pada pekan lalu. Wasit yang memimpin pertandingan uji coba itu hanya memainkan laga selama 60 jam tanpa istirahat.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Normalnya, pertandingan sepak bola dimainkan dalam waktu 2×45 menit dengan jeda istirahat selama 45 menit. Usut punya usut, ternyata laga selama 60 menit itu sesuai dengan pesanan pelatih Persis GR Eduard Tjong.
“Kami sedang mengejar waktu. Setelah pertandingan ini, kami harus menghadiri acara buka bersama di mes. Di sana sudah ada banyak anak yatim yang menunggu kedatangan kami,” jelas Edu, sapaan akrabnya, saat ditemui Solopos.com, di Sragen, Rabu (21/6/2017).
Menjadi pelatih sepak bola tidak melulu harus berurusan dengan olahraga. Kebersamaan dengan anak-anak yatim diharapkan bisa melatih kepekaan sosial para pemain. Mereka tidak hanya dituntut menjadi pemain profesional, tetapi juga punya kepedulian terhadap sesama.
“Ada sekitar 30 anak yatim yang datang. Kami berterima kasih kepada manajemen klub yang sudah menyiapkan acara ini,” jelasnya.
Dalam pertandingan itu, Skuat Persis GR menang 2-1 atas Zettle Meyer. Dua gol Persis GR diborong Marxelino dan Irfan. Sementara gol balasan Zettle Meyer dilesakkan Arda Permana.
Laga uji coba kontra PSISra Sragen yang berakhir dengan kedudukan 0-0 di Stadion Taruna pada Rabu kemarin menjadi pertandingan terakhir Persis GR sebelum libur Lebaran. Tim akan kembali menjalani latihan pada Kamis (29/6/2017) mendatang.
“Setelah ini para pemain kami persilakan mudik ke kampung halaman. Tapi, mereka harus kembali tepat waktu. Laga kontra Persekap Pekalongan sudah menanti di depan mata,” jelasnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
