SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, SLEMAN – Ujicoba pembunyian early warning system (EWS) atau sirine awan panas dan banjir lahar hujan berjalan lancar.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Uji coba yang dilakukan bersamaan dengan proklamasi Kemerdekaan RI ini rupanya memiliki beberapa evaluasi.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sleman, Heru Saptono mengatakan uji coba pembunyian sirine di 12 titik lokasi ini tidak menimbulkan panik warga. Namun ada sirine EWS yang masih gangguan, yakni EWS Turgo.

Selain itu, sirine di Kalitengah Kidul suaranya kurang keras. “Sedangkan untuk 10 sirine EWS yang lain berfungsi sebagaimana yang diharapkan,” kata Heru saat dihubungi Harian Jogja, Minggu (18/8/2013).

Heru menambahkan, dari hasil evaluasi ini Pemkab Sleman akan segera melakukan penyempurnaan pada kedua titik EWS tersebut. Kajian akan dilakukan, terutama jika memang dibutuhkan penambahan jumlah alat yang akan dipasang.

“Jika memang dianggap perlu akan kami lakukan penambahan titik lokasi sirine untuk lebih menyiapkan masyarakat dalam tanggap bencana bila terjadi Erupsi Merapi. Hal ini sangat dibutuhkan terutama jika sirine memang tidak terdengar,” kata Heru.

Sirine yang dibunyikan secara otomatis terdapat di tujuh titik, yakni di Padukuhan Kalitengah Lor, Srunen, Batur, Tangkisan, Turgo, Kemiri dan Pulowatu. Sedangkan sirine lainnya masih dibunyikan dengan cara manual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya