SOLOPOS.COM - PEREKAMAN DATA -- Suasana perekaman data biometrik di salah satu kantor kecamatan di Wonogiri. Foto diambil beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

PEREKAMAN DATA -- Suasana perekaman data biometrik di salah satu kantor kecamatan di Wonogiri. Foto diambil beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

WONOGIRI – Pihak kecamatan berharap ada evaluasi rutin dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) untuk mengadakan evaluasi secara rutin. Pasalnya, adanya kendala di lapangan bisa dijadikan pembelajaran agar pelaksanaannya lebih baik. Hal itu diungkapkan Camat Selogiri, Bambang Haryanto, Minggu (20/5/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada beberapa kendala di lapangan seperti sidik jari yang tidak bisa dipindai karena mayoritas warga merupakan pekerja berat seperti penambang dan petani. Juga sedikit masalah pada komputer seperti kabel yang rusak, walaupun sudah kami perbaiki,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Di sisi lain, jadwal input data e-KTP di Selogiri diberlakukan satu desa selama tiga hari. Pihaknya mengatur jadwal tersebut untuk sosialisasi sekaligus mengingatkan warga. Juga memberikan kesempatan bagi warga yang tempat tinggalnya jauh. Sedangkan pelayanan input data juga diberlakukan pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB dari Senin hingga Sabtu. Saat ini, lanjut dia, jumlah warga yang telah input data ada sekitar 2.000 orang dengan rata-rata setiap hari ada 250-300 orang.

Bagi warga yang terlambat dan tidak bisa datang sesuai jadwal, akan dilayani pada hari Sabtu. Sebab, pihaknya tetap mendahulukan warga yang datang sesuai jadwal. Sedangkan untuk warga yang merantau juga akan disediakan waktu khusus jika mereka tidak bisa datang sesuai jadwal. Ia telah mengimbau kepala desa dan paguyuban untuk hal itu. Ia juga menyampaikan surat pada sejumlah perusahan untuk memberikan dispensasi waktu bagi karyawan yang merupakan warga Wonogiri untuk input data.

Camat Wonogiri, Slameto Sudibyo, juga berharap ada evaluasi dari dinas selain evaluasi dari pihak kecamatan. Hal itu untuk mengetahui kendala di lapangan sehingga pelaksanaan input data e-KTP tetap terpantau. “Apalagi bagi wilayah yang memiliki jumlah warga diatas 50.000 orang. Jika alatnya hanya dua unit, maka tidak akan selesai sesuai target. Maka, kami mengusulkan untuk agar alat di wilayah yang sudah selesai input data karena jumlah warganya yang sedikit, bisa dipinjamkan ke wilayah lain,” ujarnya.

Sedangkan untuk jadwal input data, pihaknya menerapkan per hari ada tiga desa, sehingga setiap pekan terus bergiliran hingga selesai. Hingga saat ini, lanjut dia, ada sekitar 5.000 orang yang telah input data dengan pelayanan hari Senin-Jumat pukul 08.00 WIB-16.00 WIB. Bahkan, mulai Senin (21/5), ia memberlakukan pelayanan hingga pukul 18.00 WIB. Ia juga memberikan kesempatan bagi warga yang merantau dan tidak bisa datang sesuai jadwal untuk input data pada hari Sabtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya