SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (12/4/2019), resmi melantik Dyah Hayuning Pratiwi sebagai bupati Purbalingga masa jabatan 2016-2021 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang.

Meski hanya menyisakan masa jabatan dua tahun, Gubernur Ganjar Pranowo meminta Dyah bekerja keras untuk menyelesaikan berbagai persoalan di kabupaten di Jateng yang terkenal sebagai daerah penghasil kerajinan rambut palsu itu. “Sisa masa jabatan dua tahun itu waktu yang sangat cukup untuk bekerja menyelesaikan persoalan-persoalan di Purbalingga. Maka waktu yang sedikit ini harus bisa dimaksimalkan dengan baik dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Harus gaspol,” kata Ganjar seusai pelantikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meskipun Purbalingga mendapat cobaan karena kasus korupsi yang melibatkan bupati Purbalingga sebelumnya, Tasdi, Ganjar meminta hal itu tidak membuat Purbalingga terpuruk. Menurutnya, momentum ini lanjut harus dijadikan awal mula kebangkitan Purbalingga. “Ini momentum untuk memperbaiki diri, membangun integritas. Maksimalkan waktu yang pendek ini untuk melakukan percepatan-percepatan dalam rangka merubah kondisi yang masih kurang baik,” tegasnya.

Apalagi, lanjut Ganjar, Purbalingga memiliki potensi daerah yang sangat luar biasa. Potensi itu diyakini akan semakin moncer setelah Bandara Wirasaba diresmikan. “Sekarang Purbalingga harus menjemput kemajuan. Setelah nanti bandara dibangun dan dibuka, daerah ini akan luar biasa. Nah dalam sisa masa jabatan ini, Bupati harus bisa mengakselerasi itu,” terangnya.

Selain melantik bupati Purbalingga, dalam kesempatan itu Ganjar juga melantik Wakil Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid. Adik Wakil Wali Kota Pekalongan H. Achmad Alf Arslan Djunaidi yang meninggal dunia pada 7 September 2017 lalu ini selanjutnya mendampingi Wali Kota Pekalongan Saelany Mahfudz. Kepada Achmad Afzan, Ganjar berpesan agar segera menyatu dengan Wali Kota untuk bekerjasama menyelesaikan pekerjaan rumah di Kota Batik tersebut.

“Kota Pekalongan punya pekerjaan rumah berupa rob, ini harus mendapat perhatian serius. Selain itu, persoalan limbah industri batik juga harus diselesaikan, mengingat sungai-sungai di Pekalongan banyak yang tercemar limbah,” terangnya.

Tak lupa, kepada keduanya Ganjar berpesan tentang pentingnya pelayanan kepada masyarakat dengan mudah, murah dan cepat. Selain itu, persoalan integritas juga menjadi pesan khusus agar cita-cita mewujudkan pemerintahan yang baik dan bebas korupsi dapat terwujud.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya