SOLOPOS.COM - Ilustrasi wanita bertubuh cebol (dwarfisme). (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Kondisi fisik dwarfisme atau bertubuh cebol seperti diidap anak hilang asal Gatak, Sukoharjo, sebenarnya berbeda dengan stunting. Agar orang tua bisa memaksimalkan tumbuh kembang buah hati, simak ulasannya di info kesehatan anak berikut ini.

Stunting berbeda dengan kerdil dari berbagai sisi, salah satunya faktor penyebab. Stunting terjadi karena kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Sedangkan, cebol alias dwarfisme terkait kelainan genetik atau gangguan hormon yang menyebabkan tinggi badan di bawah rata-rata.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Secara fisik anak bisa dikategorikan stunting jika tinggi badan atau panjang tubuh bayi memiliki jarak yang kurang dari standar tinggi normal yang telah ditetapkan WHO. Maka dari itu penting bagi orangtua untuk rutin memantau tumbuh kembang anak khususnya pada periode emas pertumbuhan anak.

Untuk lebih mengetahui bahwa dwarfisme berbeda dengan stunting, ketahui juga pengertiannya berikut ini.  Dwarfisme adalah kondisi medis yang menyebabkan seseorang berperawakan lebih pendek dari orang dewasa pada umumnya.

Dikutip dari hellosehat.com pada Kamis (11/5/2023), bila mengacu organisasi Little People of America (LPA), dwarfisme adalah kondisi yang menyebabkan orang dewasa bertinggi badan kurang 147,3 cm.  Secara umum, masyarakat biasanya menganggap seseorang mengalami dwarfisme berdasarkan tinggi badannya.

Sementara dalam dunia medis, seseorang dikatakan mengalami dwarfisme bila terdapat kondisi yang menyebabkan tubuhnya pendek.  Orang yang berperawakan pendek umumnya juga rentan mengalami masalah kesehatan, seperti tulang punggung yang bengkok dan kaki yang melengkung. Meski demikian, kehidupan dan angka harapan hidup mereka biasanya relatif normal.

Ada dua jenis dwarfisme berikut ini penjelasannya:

1. Dwarfisme proporsional

Kondisi ini dikenal juga sebagai proportionate short stature (PSS). Orang-orang dengan PSS mengalami pertumbuhan tubuh yang lambat. Berbagai bagian tubuh mereka juga tidak berkembang sebagaimana mestinya.

Ukuran kepala, badan, serta anggota gerak mereka proporsional (berimbang) terhadap satu sama lain.  Akan tetapi, ukuran tubuh mereka secara keseluruhan lebih kecil dari orang-orang pada umumnya.  Kondisi ini biasanya berkaitan dengan kurangnya hormon pertumbuhan akibat masalah pada kelenjar pituitari dalam otak.

Berikut tanda-tanda yang bisa terlihat sejak anak kecil hingga remaja:

– Laju pertumbuhan yang lebih lambat dari anak-anak sebayanya.
– Tinggi badan berada jauh di bawah batas normal pada grafik pertumbuhan.
– Perkembangan seksual yang tertunda atau tidak tampak sama sekali selama remaja.

2. Dwarfisme tidak proporsional

Ini merupakan jenis dwarfisme yang paling umum. Ciri utamanya yakni panjang atau ukuran tubuh yang tidak proporsional antara satu sama lain.
Orang dengan dwarfisme tidak proposional memiliki lengan yang lebih pendek bila dibandingkan dengan ukuran badan.
Ada pula yang memiliki badan pendek, tapi dengan ukuran lengan yang panjang.
Selain itu, beberapa orang memiliki ukuran kepala yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan tinggi badannya secara keseluruhan.

Selain berbagai karakteristik tersebut, dwarfisme tidak proporsional juga mempunyai ciri-ciri lain sebagai berikut.
– Tinggi badan rata-rata 122 cm.
– Ukuran badan yang pas terhadap tinggi badan.
– Lengan atas dan kaki yang pendek.
– Jari-jari yang lebih pendek, biasanya dengan jarak lebar antara jari tengah dan jari manis.
– Kepala berukuran besar yang tidak proporsional, dengan dahi yang menonjol dan pangkal hidung yang rata.
– Gerak siku yang terbatas.
– Kaki dan punggung tampak makin melengkung dari waktu ke waktu.

Untuk lebih mengetahui dwarfisme berbeda dengan stunting adalah dengan melihat ciri fisik. Cara termudah untuk mendeteksi dwarfisme adalah kondisi fisiknya dengan kepala yang lebih besar, dahi menonjol, hidung melebar, tangan dan jari pendek, kaki melengkung serta punggung bengkok. Ciri fisik ini tidak terdapat pada anak stunting, karena selain tubuh pendek, ciri lain anak stunting lebih mengacu pada kemampuan otak dan psikis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya