Duterte segera Usir Pasukan Amerika Serikat di Filipina

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menyatakan segera mengusir pasukan Amerika Serikat dari negara itu dalam dua tahun.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan akan mengeluarkan semua pasukan asing dari negaranya dalam dua tahun ke depan. Di Filipina, tentara Amerika Serikat (AS) telah bercokol di pangkalan militer Subic Bay, Olongapo, Zambales, sejak 1899 atau setelah perang AS-Filipina.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu diungkapkan Duterte saat dia melakukan kunjungan tiga hari ke Jepang yang menjadi sekutu AS. Pernyataannya itu kian memanaskan hubungannya dengan AS setelah sebelumnya di dalam satu kesempatan menyatakan “pergilah ke neraka” kepada Presiden AS Barack Obama.

Dia mengatakan Filipina bisa berbuat apa saja tanpa harus dibantu AS saat berpidato di depan peserta forum Ekonomi di Tokyo sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (28/10/2016). Dia kembali menegaskan bahwa kebijakan negaranya tidak bergantung kepada luar negeri.

Dia juga menyatakan tidak membahas aliansi militer dengan China selama kunjungannya ke Beijing pekan lalu. “Memangnya tanpa bantuan Amerika Serikat, kualitas hidup kami akan berkurang?” ujar Duterte di depan ratusan pengusaha Filipina dan Jepang.

Dia menegaskan tanpa AS Filipina akan tetap selamat. Sebanyak 100 tentara AS masih berada di Filipina dan keberadaan mereka digilir selama waktu tertentu oleh pihak Pentagon.

Duterte pada September 2016 meminta pasukan AS meninggalkan Pulau Mindanao, tempat pasukan itu memberikan pelatihan anti teroris pada dekade lalu. Filipina, yang pernah menjadi bagian wilayah AS selama hamper 50 tahun hingga merdeka pada 1946 dan merupakan salah satu sekutu terdekat negara itu di Asia. Kedua negara terikat dengan sejumlah kesepakatan pertahanan.