SOLOPOS.COM - Pekerja memproses sampah plastik untuk didaur ulang di Pabelan, Kabupaten Semarang, Jateng, Selasa (18/10/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, BOYOLALI —Sejak 2012, kegiatan daur ulang plastik mulai ditekuni oleh sejumlah warga Dusun Sirah Desa Kedunglengkong Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali, khususnya warga RT 21, 14, dan 13. Kegiatan itu menjadi pundi pundi penghasilan bagi para warga sekitar hingga saat ini.

Jenis plastik yang didaur ulang biasanya punya ketebalan seperti botol, kursi plastik bekas, spare part mobil atau motor, dan lain-lain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua RT 14, Joko Susilo, mengatakan para warga sekitar membeli dan mengumpulkan jenis plastik bekas yang bisa didaur ulang. Kemudian, mereka menyortir plastik tersebut sesuai warna dan jenisnya.

Setelah dikelompokkan, plastik-plastik tersebut digiling menggunakan mesin menjadi serpihan-serpihan kecil.

Awalnya, usaha daur ulang plastik oleh warga Dusun Sirah masing berdiri sendiri sendiri, namun saat ini pengusaha daur ulang plastik membentuk paguyuban bersama.

“Kalau awalnya masih usaha sendiri-sendiri, sekarang Alhamdulillah sudah ada paguyuban,” kata dia kepada Solopos.com saat ditemui di rumahnya, Kamis (10/11/2022).

Kegiatan daur ulang plastik biasanya tidak dilakukan sendiri, sehingga perlu ada sejumlah tenaga bantu. Joko mengatakan usaha daur ulang plastik biasanya merekrut sejumlah tenaga kerja untuk membantu prosea daur ulang.

Hasil usaha daur ulang plastik itu, kata Joko, bisa menghidupi dan mencukupi kebutuhan warga sehari-hari. Meskipun selama pandemi, Joko mengaku harga jual produk daur ulang pastik mengalami penurunan secara drastis.

Sementara saat ini, harga jual daur ulang plastik anjlok. Harga jual hasil daur ulang botol merek Aqua hampir setiap hari turun Rp1.000 per kilogram. Padahal saat harga tinggi, hasil daur ulang botol aqua bisa menyentuh angka Rp20.000/kg

“Per kilogram hasil daur ulang seharga Rp7.000 untuk yang PP warna, itu sudah sangat rendah. Harga normal Rp10.000-Rp11.000/kg,” kata dia.

Joko menjelaskan jenis plastik hasil daur ulang ada beragam. Tergantung jenis plastik, misal ada jenis produk daur ulang hitaman dijual dengan harga Rp6.000/kg.

Menurut Joko, dusunnya menjadi salah satu sentra industri daur ulang plastik di Jawa Tengah yang cukup dilirik.

“Dari Jogja, dari Salatiga, dari Semarang, itu kebanyakan larinya ke sini,” kata dia.

Joko mengatakan warga hanya melakukan proses daur ulang tahap penggilingan. Hasil gilingan dari warga dikirim ke pabrik yang kebanyakan di Solo. Setelah itu, tahapan pengolahan plastik selanjutnya dilakukan oleh pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya