SOLOPOS.COM - Seorang petani tanaman anggrek memperlihatkan ribuan tanaman anggrek yang dibudidayakan di Meitya Orchid di Dusun Kedungdowo, Desa Plosorejo, Kecamatan Matesih, Karanganyar, Kamis (13/11/2013). (Solopos-Bony Eko Wicaksono)

 Seorang petani tanaman anggrek memperlihatkan ribuan tanaman anggrek yang dibudidayakan di Meitya Orchid di Dusun Kedungdowo, Desa Plosorejo, Kecamatan Matesih, Karanganyar, Kamis (13/11/2013). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)


Seorang petani tanaman anggrek memperlihatkan ribuan tanaman anggrek yang dibudidayakan di Meitya Orchid di Dusun Kedungdowo, Desa Plosorejo, Kecamatan Matesih, Karanganyar, Kamis (13/11/2013). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR —  Dusun Kedungdowo, Desa Plosorejo, Kecamatan Matesih menjadi sentra  budidaya anggrek di Kabupaten Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setiap keluarga di dusun  tersebut menanam ratusan tanaman anggrek berbagai jenis di halaman  rumahnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Pemilik budidaya Meitya Orchid, Are Prasetyo, mengatakan setiap kelompok petani anggrek diberikan bibit, pot, pupuk untuk mengembangkan tanaman anggrek. Tanaman anggrek tersebut bisa dipanen setelah berusia tiga-empat bulan. Hasil panen tanaman anggrek dijual seharga Rp4.000/pot.

“Budidaya  tanaman anggrek sudah berjalan sejak lima tahun lalu. Alhamdulillah hasilnya  dapat dinikmati warga setempat. Kami yang memberikan bibit, pot kepada  warga, begitu juga saat panen dijual kembali ke kami,” ujarnya di sela-sela pemberian bantuan bibit dari Kementerian Pertanian di rumahnya, Kamis (13/11/2013).

Anggota kelompok petani anggrek di dusun tersebut berjumlah 40 keluarga yang merupakan warga setempat. Para warga telah dilatih bubidaya tanaman anggrek seperti cara merawat hingga memupuk. Bahkan, mereka telah mengikuti pelatihan tentang bubidaya menanam tanaman anggrek secara berkala.

Ada beberapa jenis tanaman anggrek yang dikembangkan di Dusun  Kedungdowo antara lain anggrek bulan, anggrek hutan, anggrek denro. Menurutnya, kondisi cuaca dan struktur tanah di wilayah tersebut cukup mendukung budidaya tanaman anggrek di wilayah tersebut.

“Dusun Kedungdowo sudah menjadi kampung wisata tanaman hias. Setiap keluarga mengembangkan budidaya tanaman anggrek di halaman rumahnya.”

Sementara seorang petani tanaman anggrek, Prayitno, mengaku kesulitan saat kali pertama  mengembangkan budidaya tanaman anggrek beberapa tahun lalu. Sebab, dirinya belum pernah melakukan budidaya tanaman hias. Mayoritas penduduk bermatapencaharian sebagai petani dan buruh.

Namun, setelah mengikuti pelatihan dirinya langsung mencoba mengembangkan budidaya tanaman anggrek di halaman rumahnya. Kali  pertama, Prayitno hanya menanam sekitar 10 bibit tanaman anggrek di dalam  pot. Setelah tanaman anggrek berhasil dipanen maka dia menanam bibit  anggrek dalam jumlah lebih banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya