SOLOPOS.COM - D’uld Open 2017 – The Universal Line Dance Competition yang diadakan di Ballroom The Rich Jogja Hotel. (Foto istimewa)

Line dance yang merupakan olah raga dansa berupa rangkaian langkah yang membentuk suatu koreografi

Harianjogja.com, JOGJA- Line dance yang merupakan olah raga dansa berupa rangkaian langkah yang membentuk suatu koreografi dan digerakan pada sejumlah hitungan musik tertentu.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Pola langkah-langkahnya dan gayanya diambil dari langkah-langkah dasar berbagai jenis dansa, seperti rumba, salsa, cha-cha, merengue, waltz, Jive, hip hop, jazz, dan lain – lain. Meskipun awalnya banyak diminati oleh negara asing, nyata saat ini line dance diminati oleh masyarakat Indonesia.

The Universal Line Dance yang merupakan perkumpulan line dance terbesar di Indonesia, pada hari Jumat (22/9/2017) dan Sabtu (23/9/2017) mengadakan kompetisi dengan tajuk D’uld Open 2017 – The Universal Line Dance Competition yang diadakan di Ballroom The Rich Jogja Hotel.

Ketua Umum d’ULD Indonesia, Lusy Sujadi menyampaikan terimakasih atas antusias para peserta yang menampilkan keahlian dan kekompakan terbaiknya.

Ia menyebutkan peserta yang ikut acara ini adalah 270 peserta, meliputi 15 wilayah yang ada di Indonesia, seperti; DKI Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau Daratan, Kepulauan Riau dan lainnya, serta peserta dari luar negeri.

“Dari 14 kategori yang ada, peserta kali ini memiliki antusias yang luar biasa, bahkan dua kali lipat dari kompetisi sebelumnya,” tuturnya, dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Sabtu (23/9/2017).

Pada kompetisi kali ini, d’ULD menghadirkan juri yang sudah expert di bidang line dance dan telah memiliki sertifikat internasional. Tak hanya dari Indonesia, jajaran dewan juri diisi oleh juri yang compatible dari Australia, Malaysia, dan Singapura. Pemenang dalam kompetisi ini berkesempatan mendapatkan piala, medali, sertifikat, dan uang pembinaan.

Pada kesempatan itu, Ketua d’ULD Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Banun Brawoto menyampaikan pihaknya mengadakan kompetisi ini dengan harapan dapat memperkenalkan d’ULD ke masyarakat Indonesia, dan sekaligus mengangkat Jogja supaya lebih dikenal lewat line dance.

“Ini sekaligus juga sebagai salah satu cara kami untuk meningkatkan pariwisata di DIY, baik dari segi hotel, kuliner, serta dari sektor perekonomian,” katanya.

Jogja sengaja dipilih karena berada di wilayah yang strategis, sehingga memudahkan peserta untuk datang. Selain itu, Jogja merupakan kota wisata sehingga peserta yang datang tidak hanya dapat mengikuti kompetisi dalam acara ini, peserta juga dapat sekalian berlibur bersama keluarga.

“Kami juga bangga dengan anggota d’ULD yang memiliki prestasi di luar negeri dan membawa nama Indonesia di kompetisi internasional,” imbuhnya.

Ia menyebutkan potensi line dance saat ini sangat besar, bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk instruktur yang menekuni olahraga ini.

Sebelumnya kompetisi serupa digelar oleh d’ULD di Jakarta pada tahun 2012, dan Bali ditahun 2015. Olahraga yang bermula dari sekumpulan ibu – ibu yang bersilaturahmi dan akhirnya terciptalah d’ULD yang saat ini sangat diminati oleh masyarakat.

Tercatat saat ini, anggota aktif d’ULD saat ini dengan usia termuda 5 tahun sedangkan untuk usia anggota tercatat saat ini berusia 80 tahun. d’ULD Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta memang rutin mengadakan latihan 2 kali seminggu yakni hari Minggu dan Selasa di Hall JCC – Lantai 2, Jogja City Mall.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya