SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Solo Aris Budi mendapat dukungan dari sejumlah suporter atas kritik yang dia terima. JIBI/Solopos/dok

Dukungan suporter untuk pelatih Persis Aris Budi yang akhir-akhir ini dikritik, diberikan Prapto Koting.

Solopos.com, SOLO — Salah satu sesepuh Pasoepati, Prapto “Koting”, menyayangkan sikap beberapa anggota suporter yang akhir-akhir ini kerap mengkritik Pelatih Persis, Aris Budi Sulistyo, melalui jejaring media sosial.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aris Budi memang acap mendapat kritik dari suporter Persis melalui jejaring sosial Twitter. Hal ini dipicu performa Persis yang tak kunjung mendapat hasil memuaskan dalam beberapa laga uji coba terakhir.

Kini menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Manahan, Solo, Kamis (12/3/2015), pesimistis pun digulirkan oleh beberapa suporter. Bahkan di antaranya ada yang mendoakan agar Persis kalah telak saat menjamu Sriwijaya FC di Stadion Manahan, Solo, Kamis.

“Biar kebobolan banyak lah lawan SFC. Bisa buat evaluasi sama bikin hanstag #ArisBudiOut,” tulis salah satu akun Twitter milik seorang suporter Persis di @U21K, Kamis kemarin.

Terkait sikap ini, Prapto sangat menyayangkan. Ia menilai sikap ini tidaklah relevan karena saat ini Persis baru menapaki tahap uji coba dan hasil yang diraih belum bisa dijadikan patokan kinerja pelatih.

“Saya sangat menyayangkan sikap itu. Saya justru kasihan pada pelatih. Ia sudah rela meninggalkan pekerjaannya sebagai PNS di Kediri untuk turut berperan di Persis, yang menjadi tim kota kelahirannya. Tapi justru responsnya kurang bersahabat. Saya sarankan pelatih enggak perlu membaca komentar di jejaring sosial. Marai males,” ujar Prapto saat dihubungi Espos, Kamis siang.

Dalam kesempatan itu, Prapto juga menyayangkan aksi boikot yang dilakukan beberapa anggota suporter terhadap laga kandang Persis. Meski demikian, Prapto tak bisa menyalahkan karena hal itu bagian dari aspirasi suporter demi kemajuan Persis.

Aksi boikot ini sudah dilakukan dalam dua laga uji coba Persis di Stadion Manahan, yakni saat menjamu PSIS Semarang, medio Februari lalu, dan menghadapi Persiba Bantul, Rabu (4/3).

Aksi ini dipicu tuntutan suporter yang ingin Persis segera melangkah ke arah profesional dengan mendirikan badan hukum. Terkait tuntutan ini, manajemen Persis yang saat ini dikelola oleh pengurus Askot PSSI Solo sebenarnya sudah menjalankannya. Hanya saja pengurus mengklaim badan hukum itu masih dalam proses dan sedang ditangani pihak notaris.

“Karenanya saya menyarankan agar pengurus dan DPP Pasoepati segera berkomunikasi dan duduk bersama. Antara pengurus dengan suporter itu memang beda kamar, tapi masih satu rumah. Jadi harus ada saling pengertian,” tutur Prapto. (Imam Yuda Saputra/JIBI/solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya