SOLOPOS.COM - Kader melakukan pendataan untuk mencari warga yang memiliki gejala RW 008 TB di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat (13/11/2020). (Solopos.com- Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Penanganan penyakit tuberkulosis yang dipicu bakteri menular yang terutama mempengaruhi paru-paru berlanjut di Solo, Jawa Tengah. Bahkan tatkala dukungan program Sub-Sub Recepient (SSR) Tuberkulosis (TB) Aisyiyah oleh Global Fund berakhir.

Tatkala program pendanaan itu berakhir, kader Aisyiyah pun melakukan penanganan tuberkulosis secara mandiri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Parodi Akting Keluarga Betrand Peto, 4 Bocah Tuai Pujian

Koordinator program SSR TB-HIV Care Aisyiyah Kota Solo, Iskandarsyah, menjelaskan kader melakukan perpisahan dengan program SSR TB dari Global Fund dalam acara monitoring evaluasi dan harmonisasi di Red Chilies Hotel Jl. A. Yani No.286, Solo, Rabu (25/11/2020) siang.

“Kader tidak melakukan investigasi kontak dan penyuluhan yang dilaporkan kepada program SSR. Tapi untuk sosialisasi edukasi terhadap masyarakat, merujuk terduga TB, dan pendampingan kepada pasien masih,” katanya kepada Espos.

Bukan Hanya Tuberkulosis

Dia menjelaskan Aisyiyah menangani penyakit menular dan tidak menular, salah satunya TB. Aisyiyah berkomitmen memintasi TB dengan dukungan pendanaan dari Global Fund maupun tanpa dukungan dari Global Fund.

Ketua Majelis Kesehatan Aisyiyah Kota Solo, Nurhayati Suryono, menjelaskan Aisyiyah mandiri dalam penanganan TB mulai Desember 2020. Para kader akan bertugas memintasi TB dengan anggaran operasional dari Aisyiyah dan seluruh Puskesmas di Kota Solo.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya