SOLOPOS.COM - Made Wianta (Ema Sukarelawanto/JIBI/Bisnis)

Bisnis.com, DENPASAR–Perupa Made Wianta akan menggelar pameran tunggal yang menampilkan sebuah karya rupa bertajuk ‘Ayo Indonesia’ di Galeri Seputih, Denpasar, Senin (2/6/2014).

Karya yang dibuat pada 2009 itu sengaja dipamerkan menjelang Pilpres 2014. ‘Ayo Indonesia’ berukuran 360 x 960 cm terdiri 8 panel dengan material kawat, paku besi, akrilik, cat minyak di atas kanvas dan plywood yang menggambarkan kepulauan Nusantara.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Kata Wianta karya ini terinspirasi dari jalinan peristiwa pedih-perih yang menimpa negeri ini. Kekerasan, korupsi, pencurian kekayaan laut, bencana alam, kemiskinan, eksploitasi pertambangan yang merugikan rakyat, ketidakadilan dan serentetan peristiwa lain yang menguras air mata Ibu Pertiwi.

“Apakah Indonesia masih ada? Indonesia seperti cita-cita para founding father yang menginginkan negeri ini adil dan sejahtera?” kata Wianta, Sabtu (31/5/2014).

Menurutu Wiata menjelang pilpres ini merupakan momen tepat untuk memetakan kembali keindonesiaan, kebhinnekaan, kegotongroyongan, dan pemberdayaan rakyat.

“Kita perlu pemimpin yang mampu menggerakkan semua potensi bangsa yang berbasis kerakyatan,” kata Wianta.

Dalam pameran itu dia akan mengundang seniman, budayawan,  akademisi, politisi, aktivis, relawan, dan semua elemen yang memiliki visi sama memperjuangkan kemandirian dan martabat aktivitas seni dan budaya.

Sebagai seniman senior, Wianta sangat berhati-hati menentukan langkah. Dia paham apa yang dilakukan berkaiatan dengan pretensi dan konsekuensi. Bagi Wianta, keberpihakan ke satu pihak bukan berarti memusuhi yang lain, tetapi bagaimana menyalurkan suatu pendapat agar menciptakan gayung bersambut.

Dia mengaku sejalan dengan visi kebudayaan Jokowi yang akan maju sebagai capres 9 Juli mendatang.  “Seniman perlu memperjuangkan cita-cita mewujudkan iklim berkesenian yang kondusif sehingga bisa menunjang kreativitas. Saya cocok dengan visi Jokowi agar bangsa ini berkepribadian dalam bidang kebudayaan yang di antaranya mengedepankan jati diri dan kemandirian bangsa,” tuturnya..

Melalui karya yang dipamerkan Wianta ingin mengetuk kesadaran bersama untuk meneguhkan kembali kecintaan terhadap Indonesia dan mengisi kehidupan dengan cipta, rasa dan karsa sesuai bidang masing-masing dengan ketulusan, kesungguhan, dan profesional demi mencapai tujuan mulia membangun bangsa dan negara.

Wianta telah berulang kali menggelar karya seni instalasi dan happening art yang sarat kritik di antaranya merespons kekerasan 1998 berjudul Art & Peace (1999) dan menyikapi tragedi bom Bali dengan seni instalasi Dreamland (2003).

Ema Sukarelawanto/JIBI/Bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya