Didapuk sebagai salah satu pendukung pementasan tari Romansa Ariah, koreografer Solo, Boby Ari Setiawan, siap belajar silat Betawi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pengalaman itu menurut penuturan Boby belum lama ini, memang baru kali pertama dilakoni, namun ia tak terlalu kesulitan karena gerakan-gerakan di silat Betawi tak jauh beda dengan gerakan tari capoeira. Salah satu cabang olah raga beladiri ini pernah ia tekuni saat masih kuliah.
Meski belum tau jatah peran yang akan ia lakoni, Boby, mengaku sudah sering latihan. Tak hanya itu, ia juga mempersiapkan sejumlah materi tarian pasalnya Boby juga didapuk sebagai salah satu juri yang menyeleksi para penari yang bakal terlibat dalam pementasan dalam rangka ulang tahun DKI Jakarta itu.
Sementara, penari yang dilibatkan dalam acara ini rencananya sekitar 200 orang. Tak hanya Boby, sejumlah koreografer kenamaan Kota Bengawan seperti, Eko Supendi dan Fajar Satriadi juga dilibatkan. Tak main-main, pementasan yang rencananya digelar pertengahan 2013 di sekitar Tugu Monas Jakarta itu didukung sejumlah nama besar di dunia pertunjukan seperti Atillah Suryajaya dan Jay Soebiyakto.
“Kalau melihat siapa yang mendukung pementasan ini pastinya semua bakal berfikiran seolah penampilannya sekelas Matah Ati,” tambah Boby.
Boby menambahkan Romansa Ariah mengisahkan tentang sosok perempuan Betawi bernama Ariah. Ariah dianggap sebagai perempuan yang kuat dan dijadikan sebagai tokoh emansipasi. Kisah Ariah menjadi dongeng lisan yang cukup terkenal di masyarakat Betawi. Ariah dikisahkan sebagai gadis miskin nan cantik yang menjadi korban kekerasan karena mempertahankan harga diri dan martabatnya.
“Kurang lebih ceritanya tentang sosok Ariah yang kuat sebagai sosok wanita Betawi,” tukasnya.