SOLOPOS.COM - Tim Pengabdian Riset Lingkungan dan Pengelolaan SDA Unversitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar pelatihan pemberdayaan masyarakat nonproduktif untuk mendukung program desa wisata berbasis edukasi di Sukoharjo, belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Tim Pengabdian Riset Lingkungan dan Pengelolaan SDA Unversitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar pelatihan pemberdayaan masyarakat nonproduktif untuk mendukung program desa wisata berbasis edukasi.

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa di semua sektor kehidupan manusia tidak terkecuali ekonomi masyarakat desa terutama pada sektor pariwisata yang mengalami dampak yang signifikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Walaupun secara perlahan penguatan pariwisata dan ekonomi berbasis wisata sudah mulai bergeliat kembali ke posisi sebelum pandemi, namun masyarakat yang terdampak masih merasakan getirnya perjuangan mencari pundi-pundi rupiah di tengah kekhawatiran dampak pandemi Covid-19. Kendala ini kemudian menjadi fokus dan perhatian dari Tim Pengabdian UNS Solo.

Oleh karenanya Tim Pengabdian RG Lingkungan dan Pengelolaan SDA FKIP UNS yang diketuai oleh Prof Dr. rer.nat Sajidan, M.Si dengan anggota Fadil Purnama Adi SH., MH dan tim yang terdiri atas Dr. Idam Ragil Widianto Atmojo, S.Pd.,M.Si; Roy Ardiansyah, M.Pd.; Dwi Yuniasih Saputri, M.Pd; dan Muhdi Dendy Hernanto, S.Pd. menggelar pelatihan untuk memberdayakan masyarakat nonproduktif di Desa Bakipandeyan Kecamatan Baki, Sukoharjo melalui Eduwisata berbasis Kawasan Pertanian Terpadu Pelatihan ini digelar di Desa Bakipandeyan, pada Minggu (2/7/2022).

Baca Juga: FP UNS Tuan Rumah Workshop Asosiasi Jurnal Pertanian Indonesia

Tim Pengabdian Riset Lingkungan dan Pengelolaan SDA Unversitas Sebelas Maret (UNS) Solo saat pelatihan pemberdayaan masyarakat nonproduktif untuk mendukung program desa wisata berbasis edukasi di Sukoharjo, belum lama ini. (Istimewa)
Tim Pengabdian Riset Lingkungan dan Pengelolaan SDA Unversitas Sebelas Maret (UNS) Solo saat pelatihan pemberdayaan masyarakat nonproduktif untuk mendukung program desa wisata berbasis edukasi di Sukoharjo, belum lama ini. (Istimewa)

Ketua Tim Pengabdian, Sajidan mengatakan pelatihan ini bertujuan memberikan wawasan dan pengalaman yang berharga kepada masyarakat Desa. Bahwa pemberdayaan masyarakat nonproduktif dengan mengoptimalkan potensi desa berbasis pertanian dapat dijadikan eduwisata yang mampu menopang ekonomi masyarakat desa.

“Dalam kegiatan pengabdian ini tim memberi pelatihan kepada masyarakat untuk mengelola potensi desa menjadi kawasan eduwisata dengan cara mengolahnya menjadi tempat untuk belajar bagi wisatawan tentang segala bentuk potensi Desa Bakipandeyan seperti peternakan kambing, peternakan bebek, dan peternakan lele,” ujar Idam Ragil dari Tim Ahli Entreprenuersip, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com.

Baca Juga: FP UNS Tuan Rumah Workshop Asosiasi Jurnal Pertanian Indonesia

Pada kegiatan ini tim juga mendatangkan narasumber di bidang Pariwisata yakni Nanang Wijayanto, S.ST.,M.M.Par untuk melatih dan memberikan gambaran mengenai pengembangan desa wisata berbasis eduwisata.

Sajidan menjelaskan peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Tidak hanya itu, para peserta juga turut mendiskusikan beberapa cara-cara efektif dan modern agar Desa Bakipandeyan dapat dikenal sebagai kawasan desa wisata berbasis edukasi di Sukoharjo.

Selain membantu masyarakat, program ini juga akan membantu pemerintah dalam menambah jumlah desa wisata yang akan menopang ketahanan ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya