Dukung Pengembangan Seni Budaya, ISI dan Keraton Solo Jalin Kerja Sama

Solopos.com, SOLO – Institut Seni Surakarta (ISI) Solo melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Keraton Kasunanan Surakarta terkait pengembangan di bidang seni budaya melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Acara tersebut digelar bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke-74 Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, S.I.S.K.S. Pakoe Boewono XIII, di Sasono Hondrowino, Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (28/6/2022) malam.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna dan S.I.S.K.S. Pakoe Boewono XIII.

Selain itu juga dilakukan Penandatanganan perjanjian kerja sama atau Memorandum of Agreement (MoA) tentang pelaksanaan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dan kerja sama bidang penelitian, oleh Wakil Rektor I ISI Solo, Bambang Sunarto dan Putra Mahkota Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, K.G.P.A.A. Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram.

Serta penandatanganan MoA tentang kerja sama bidang pergelaran dan pameran karya seni, oleh Wakil Rektor III ISI Surakarta, Sugeng Nugroho dan Putri Dalem Selaku Utusan Dalem Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, G.R.Ay. Putri Purnaningrum.

Baca Juga: LDA Keraton Solo Gelar Atraksi Kirab Prajurit, Jadi Daya Tarik Wisata

Rektor ISI Solo, I Nyoman Sukerna, mengatakan Karaton Surakarta atau Karaton Surakarta Hadiningrat, merupakan Istana resmi Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang berlokasi di Surakarta yang didirikan oleh Sri Susuhunan Paku Buwana II pada tahun 1744.

Meski Kasunanan Surakarta secara resmi telah menjadi bagian dari Republik Indonesia pada tahun 1945, namun kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal Susuhunan atau Sunan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi Kasunanan hingga saat ini. Keraton ini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Surakarta atau Kota Solo.

Sebagian kompleks karaton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik Kasunanan. Dari segi bangunanannya, karaton merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.

Disampaikan, selain memiliki kemegahan bangunan, Karaton Surakarta juga memiliki suatu warisan budaya tak ternilai. Di antaranya, yaitu upacara-upacara adat, tarian-tarian sakral, gamelan, dan pusaka.

Baca Juga: Ini Tugu Tapal Batas Keraton Surakarta-Yogyakarta di Perbatasan Klaten

“Dengan melihat uraian ringkas yang telah saya sampaikan tersebut, menunjukkan bahwa Karaton Surakarta Hadiningrat ini benar-benar menjadi patronase dan maicenas, yaitu pendukung, pendorong, pelindung, pelestari, dan pusat dari seni budaya dan adat-istiadat tradisi Jawa [Surakarta]. Oleh karena itu, Institut Seni Indonesia [ISI] Surakarta, sebagai salah satu perguruan tinggi negeri seni yang mengemban tugas sebagai institusi pelestari dan pengembangan seni tradisi, sudah sepantasnya untuk melakukan kerja sama dengan pihak Karaton,” kata dia dalam sambutannya sebelum penandatangan MoU di Keraton Kasunanan, Selasa (28/6/2022) malam.

Kerja sama yang dijalin itu juga terkait kerja sama dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan implementasi dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menjadi kebijakan Kemendikbudristek.

“Kami berharap, dengan kerja sama ini akan dapat meningkatkan kontribusi dan peran Pendidikan Tinggi Seni [ISI Surakarta] turut serta dalam mencerdaskan anak bangsa. Di sisi lain, ISI Surakarta juga akan menjadi partnership Karaton Kasunanan Surakarta dalam melestarikan seni budaya dan adat-istiadat Jawa,” lanjut dia.