SOLOPOS.COM - Sobad Course bagi siswa SMK yang mengikuti PKL di Solo Abadi diharapkan dapat mewujudkan Link and Match antara vokasi dengan industri dengan optimal. (Istimewa)berpartisipasi dalam program link and match. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Perusahaan manufaktur Solo Abadi sejak dulu menaruh perhatian luar biasa pada dunia pendidikan.

Pada jenjang pendidikan vokasi, Solo Abadi turut berpartisipasi dalam program Link and Match. Program link and match sendiri merupakan upaya sinkronisasi kurikulum dengan kondisi industri saat ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Solo Abadi kerap dijadikan representatif IDUKA (Dunia Industri dan Dunia Kerja) di beberapa sekolah vokasi di kota Solo dan sekitarnya. Sekolah vokasi yang telah bergandengan dengan Solo Abadi antara lain:

1. SMKN 2 Solo
2. SMKN 2 Sragen
3. SMKN 2 Wonogiri
4. SMK N 1 Singosari Malang
5. SMK N 2 Pati
6. SMK Tunas Harapan Pati
7. SMK Mikael Solo
8. SMK Warga Solo

Salah satu wujud kontribusi produsen alat ukur antropometri tersebut adalah dengan membuka program Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang kini lebih dikenal dengan julukan PKL (Praktik Kerja Lapangan) untuk untuk siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Prakerin dibuka untuk 5 divisi meliputi Teknik Industri, Teknik Mesin, Marketing, Bisnis dan Manajemen, serta Keaslian Desain dan Produk Kreatif Kriya.

Dalam kurikulum merdeka, PKL yang ditargetkan di fase F dilaksanakan pada kelas XII dengan pertimbangan dasar-dasar kemampuan kerja telah dikantongi siswa. PKL berlangsung selama 6 bulan di perusahaan sesuai dengan bidang kejuruan siswa.

Keberadaan program PKL diharapkan dapat menjadi wadah internalisasi serta penerapan soft skills dan hard skills siswa. Solo Abadi selaku pihak IDUKA atau perusahaan tujuan menyikapi hal ini dengan antusias, sederet program diselenggarakan untuk menyukseskan tujuan tersebut.

Sobad Course merupakan salah satu program baru yang dilangsungkan untuk memicu pengembangan soft skills siswa yang mengikuti PKL. Sejumlah materi seperti public speaking, presentation skill, penyusunan Curriculum Vitae, hingga kiat bijak manajemen waktu akan disampaikan pada sesi ini.

Hal ini selaras dengan kondisi pendidikan vokasi saat ini, sebagaimana diutarakan pembina PKL SMK Warga Solo, Hari Eko Purnomo. Ia memaparkan kebutuhan industri sekarang ini membutuhkan hard skill dan juga soft skill.

“Kebutuhan dunia industri saat ini bukan hanya sekedar hard skill [competency based] namun juga mengarah pada soft skill,” jelasnya saat dihubungi melalui aplikasi berkirim pesan WhatsApp pada Senin (23/5/2023).

Lebih lanjut, saat disinggung mengenai pendapat terkait Sobad course, Hari menyampaikan antusiasmenya terhadap program tersebut.

“Kami sangat berterima kasih sekali karena Solo Abadi mampu menangkap kebutuhan akan hal itu [pemenuhan materi soft skill). Mulai dari presentation skill, effective communication, dan lain lain yang kedepannya dapat menjadikan peserta didik kami berkembang lebih baik,” ujarnya.

Sobad Course telah dilaksanakan sebanyak dua kali, dengan penyelenggaraan perdana pada Sabtu (29/4/2023). Ke depannya program ini akan dilaksanakan setiap 2 pekan sekali, dengan materi yang bervariasi sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini.

Kedua pihak baik dari vokasi maupun industri berharap program Sobad Course dapat mewujudkan link and match dengan optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya