SOLOPOS.COM - Dosen di Institut Komunikasi dan Bisnis London School of Public Relations (LSPR), Muhamad Hidayat dan Pengurus Pusat (PP) Senkom Mitra Polri hadir dalam sidang tingkat tinggi guna mengevaluasi pencapaian implementasi Kerangka Sendai untuk PRB 2015 – 2030 di New York, belum lama ini. (Istimewa/Dokumen Pribadi)

Solopos.com, NEW YORK — Indonesia menjadi salah satu peserta dalam sidang tingkat tinggi guna mengevaluasi pencapaian implementasi Kerangka Sendai untuk PRB 2015 – 2030 di New York, belum lama ini. 

Kerangka Sendai 2015-2030 merupakan satu-satunya kerangka pengurangan risiko bencana yang diakui secara universal menjadi pedoman negara untuk tekan dan minimalisir dampak bencana bagi sektor ekonomi, sosial, dan politik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rapat tersebut memanfaatkan momentum tahun 2023 sebagai milestone titik tengah periode implementasi Kerangka Sendai, negara-negara juga telah menetapkan serangkaian kerangka aksi untuk percepatan pencapaian kerangka tersebut.

Deklarasi Politik menggarisbawahi komitmen negara untuk maksimalkan upaya implementasi Kerangka Sendai di tingkat global, regional, nasional, dan lokal.

Salah satu hal yang mengemuka adalah pelibatan organisasi masyarakat (ormas) dalam pengurangan risiko bencana.

Dosen di Institut Komunikasi dan Bisnis London School of Public Relations (LSPR), Muhamad Hidayat dan Pengurus Pusat (PP) Senkom Mitra Polri turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Selama tiga hari pertemuan yang digelar pekan lalu itu, diawali kegiatan Risk Reduction Hub yang menghasilkan kesepakatan perlunya negara-negara memperkuat implementasi dalam melaksanakan Kerangka Sendai yang telah disepakati 187 negara

“Kerangka Sendai 2015-2030 merupakan komitmen yang disepakati negara-negara anggota PBB dalam pengurangan risiko bencana dan menjadi pedoman negara untuk mengurangi dampak bencana dari berbagai sektor seperti, ekonomi, sosial, dan politik,” ulas Hidayat dalam keterangan yang diterima Solopos.com, Minggu (28/5/2023).

Menurut Hidayat perlu kerjasama dari berbagai unsur termasuk ormas seperti Senkom Mitra Polri guna mengimplementasi tujuan atau program yang telah disepakati Kerangka Sendai dalam pengurangan risiko bencana.

Hidayat sendiri telah menjadi sukarelawan yang telah berpengalaman menjalankan misi kemanusiaan baik di Indonesia maupun berbagai negara seperti di Turki, Camp Suriah dan Camp Palestina di Jordania, serta Camp Cox’s Bazar di Bangladesh.

“Kami bersyukur dan bangga atas kepercayaan Majelis Umum PBB yang telah mengundang salah satu Pengurus Pusat Senkom Mitra Polri untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Tingkat Tinggi PBB,” kata Ketum Senkom Mitra Polri Katno Hadi.

Katno mengatakan Kerangka Sendai 2015-2030 untuk pengurangan risiko bencana perlu didukung semua lembaga pemerintah terkait dan seluruh elemen masyarakat, salah satunya organisasi Senkom Mitra Polri yang memiliki 3 kluster pengabdian yaitu kamtibmas, bela negara dan penanggulangan bencana.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Senkom Mitra Polri telah menjalin kerjasama dalam sejumlah penanganan bencana alam di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya