SOLOPOS.COM - Ilustrasi bisnis online. (Freepik.com)

Solopos.com, JOGJA — Menghadapi era digital, terutama bersamaan dengan masa pandemi Covid-19, banyak bisnis yang mengubah perilaku transaksi mereka ke online.

Proses digitalisasi bisnis dan UMKM meningkat luar biasa selama 2020-2021. Berbagai strategi pun diterapkan untuk memaksimalkan era digital.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

PPC Lead Niagahoster, Farizky Romadhony menjelaskan adanya konsep dasar dalam ilmu marketing yang bisa diterapkan bagi bisnis dan UMKM yang ingin berhasil dalam melakukan digital marketing.

Konsep Funnel dalam ilmu marketing menggambarkan interaksi produk dengan pasar, yaitu diawali dengan Awareness, Consideration, dan Conversion.

Baca Juga: Harga Rp14.000, BUMN Ini Luncurkan Minyak Goreng Murah Merek INL

“Bisnis tidak boleh hanya berfokus pada membuat orang membeli produknya saja, tapi yang terpenting adalah membangun kepercayaan lewat campaign yang tepat. Jadi tidak boleh hanya berfokus pada conversion saja, tapi funnel di atas awareness juga harus dipertimbangkan baik-baik,” ucapnya seperti dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Minggu (9/1/2022).

Membangun awareness bisa dilakukan dengan membuat konten yang menarik agar bisa meyakinkan pelanggan bahwa produk yang ditawarkan adalah produk yang berkualitas. Audiens akan tertarik dengan sendirinya jika konten yang disajikan bagus.

“Sebarkan postingan konten bagus itu ke banyak audiens. Jangan terlalu buru-buru ke target untuk menjual produk, tapi lebih penting agar bisnis dikenal dan dipercaya banyak orang. Jika sudah dipercaya, menggiring orang ke transaksi akan jauh lebih mudah,” ujar Farizky.

Di 2022 ini, ada 3 strategi yang bisa diterapkan oleh bisnis dan UMKM dalam melakukan digital marketing, yaitu unique, personalized, dan long-term.

Baca Juga: Sederet Tren Bisnis di 2022, Bisa Jadi Peluang Usaha Nih!

Unique karena saat ini setiap orang bisa mendapatkan sekitar 100 ads dalam sehari dan mereka hanya memperhatikan 3 detik pertama.

Jika 3 detik pertama tidak bisa menarik perhatian mereka, mereka akan skip iklan tersebut. Maka dari itu bisnis harus membuat konten yang bisa meyakinkan orang lain mengapa mereka harus peduli dengan brand tersebut.

Iklan juga harus lebih personalized karena saat ini orang semakin ingin dimengerti dengan banyaknya keinginan yang mereka miliki. Kompetisi pun semakin ketat dan mengerikan, sehingga hal-hal yang umum dilakukan sudah tidak bisa diberlakukan lagi. Proses marketing harus lebih personal.

“Selanjutnya, bisnis harus bisa long-term. Bagaimana pelanggan melakukan repeat order dengan menawarkan solusi yang mereka butuhkan. Membantu pelanggan adalah hal penting saat ini. Semakin mereka merasa terbantu, semakin mereka akan terus bertahan,” kata Farizky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya