SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kanan), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (kiri), dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (kanan) memberikan keterangan pers seusai menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). (Antara/Aprillio Akbar)

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tak mengundang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam agenda halalbihalal di Istana Merdeka, pada Selasa (2/5/2023).

Jokowi mengakui tak mengundang Surya Paloh itu lantaran, perbedaan arah dan koalisi politik untuk menghadapi pemilihan umum (pemilu) 2024. Sebagai informasi, Partai NasDem secara resmi mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres), sementara Presiden Jokowi yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendukung Ganjar Pranowo.

Promosi Beredar Video Hoax Uang Hilang, Pengamat Sebut Menabung di Bank Sangat Aman

“Ya memang ga di undang. NasDem itu, kami harus bicara apa adanya, mereka kan sudah memiliki koalisi sendiri dan ini gabungan partai yang kemarin kumpul itu juga ingin membangun kerja sama politik yang lain,” ujarnya ketika ditemui di Sarinah, Kamis (4/5/2023), mengutip Bisnis.com.

Menurutnya merupakan hal lumrah apabila perbedaan koalisi menjadi alasan dirinya tak mengungdang parpol Nomor urut 5 di Pemilu 2024 tersebut yang disebabkan sudah berbedanya pandangan politik.

“Ya, memang semestinya seperti itu. [Partai] ini memiliki strategi besarnya apa, Ya, masa yang di sini harus tau strateginya [lawan politiknya] kan mestinya tidak seperti itu dan dalam politik itu wajar-wajar saja biasa dan saya itu adalah pejabat publik sekaligus pejabat politik. Jadi biasa kalau bicara politik boleh dong,” katanya.

Orang nomor satu di Indonesia itu pun mengaku bahwa dirinya juga memiliki hak untuk membahas berbagai ranah dari politik hingga pelayanan publik.

“Saya bicara berkaitan pelayanan publik juga bisa dong. Nah, itu memang tugas Presiden hanya memang kalau nanti ada ketetapan KPU saya begitu,” imbuhnya sambil memberikan gestur berdiam diri.

Oleh sebab itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa aksinya mengumpulkan koalisi partai pendukung pemerintah agar tak diartikan sebagai bentuk cawe-cawe atau ikut membantu mengerjakan.

Cawe-cawe? Hehe bukan cawe-cawe. Itu diskusi kok cawe-cawe. Diskusi, saya ini kan pejabat politik. Jadi, saya bukan cawe-cawe. Urusan capres itu urusannya partai atau gabungan partai sudah bolak balik saya sampaikan. Kalau mereka mengundang saya dan saya mengundang mereka boleh-boleh saja. Apa ada konstitusi yang dilanggar? Tidak ada. Tolonglah mengerti kalau saya ini politisi sekaligus pejabat publik,” pungkas Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Terungkap! Ini Alasan Jokowi Tak Undang Surya Paloh”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya