SOLOPOS.COM - Ilustrasi percobaan perkosaan

Harianjogja.com, BANTUL– Kasus perselingkuhan dan pencabulan yang melibatkan dukuh marak terjadi di Bantul, beberapa tahun terakhir. Kondisi ini dinilai merugikan masyarakat karena dapat mengganggu pembangunan dan keharmonisan warga di desa.

Ketua Komisi A DPRD Bantul yang membidangi masalah desa Agus Effendi mengatakan, sepanjang dua tahun terakhir sudah ada empat dukuh yang dilaporkan ke dewan karena terlibat kasus perselingkuhan dan pencabulan.
Terakhir kasus pencabulan yang diduga dilakukan Dukuh Banyakan, Desa Sitimulyo, Piyungan terhadap warganya sendiri yang telah berkeluarga.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Jumlah tersebut belum termasuk kasus perselingkuhan dukuh yang tak dilaporkan ke dewan.

Misalnya kasus perselingkuhan Dukuh Ketalo, Gadingsari Sanden yang berujung pada hamilnya pemudi setempat atau dugaan perselingkuhan Dukuh, Banyon, Pendowoharjo, Sewon serta sejumlah kasus lainnya yang tak mencuat ke permukaan.

“Yang masuk laporannya ke Dewan dari Banyakan, Dukuh Cepoko Desa Trirenggo, dukuh di Sedayu dan di Pundong, di luar itu masih banyak,” terang politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu Jumat (22/11/2013).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya