SOLOPOS.COM - Kondisi tribun penonton Stadion Kanjuruhan usai kerusuhan yang terjadi di stadion itu, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc)

Solopos.com, JAKARTA — Duta Besar Inggris dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyampaikan belasungkawa atas tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur seusai pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.

“Turut berduka cita atas jatuhnya korban jiwa dalam insiden yang terjadi di pertandingan sepak bola di Malang. Doa kami menyertai keluarga para korban,” kata Dubes Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, di akun Twitter @Owen Jenkins, Minggu (2/10/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, juga menyampaikan ucapan dukacita atas tragedi tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

“Duta Besar Rusia untuk Indonesia Ibu Lyudmila Vorobieva dan seluruh staf Kedubes Rusia di Jakarta mengucapkan belasungkawa yang mendalam terkait tragedi di Malang,” dikutip dari unggahan Kedutaan Besar Federasi Rusia di Indonesia melalui kanal Telegram resmi.

Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca Juga : Manajemen Arema Ajukan Perubahan Kick Off, Tapi PT LIB Menolaknya

Kapolda Jawa Timur, Irjen Polisi Nico Afinta, dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu mengatakan 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota kepolisian.

Afinta mengatakan pertandingan tersebut berjalan dengan lancar. Tetapi, lanjutnya, sejumlah pendukung Arema merasa kecewa dan turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial setelah permainan berakhir.

Petugas pengamanan melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Namun, lanjutnya, petugas terpaksa melepaskan gas air mata.

“Karena gas air mata itu mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen,” jelasnya.

Pertandingan itu berakhir dengan skor akhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya dan menjadi kekalahan kandang pertama bagi Arema dari klub Surabaya itu dalam 23 tahun terakhir.

Baca Juga : 5 Bencana Sepak Bola Dunia Paling Tragis, Tragedi Kanjuruhan Terparah Kedua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya