SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Duka Formula One masih terasa menyusul meninggalnya Jules Bianchi. Ini sekaligus menjadi alarm keamanan F1.

Solopos.com, MONACO— Dunia Formula One (F1) tengah berduka dengan kepergian pembalap Marussia, Jules Bianchi. Pembalap F1 asal Prancis itu meninggal dunia, Jumat (17/7/2015), setelah koma selama sembilan bulan sejak insiden tabrakan di GP Jepang musim lalu. Tragedi ini pun menjadi alarm peningkatan keselamatan untuk para pembalap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ya, kejuaraan jet darat terbaik di dunia ini berisiko sangat tinggi bagi para pembalap. Tak dapat dipungkiri semua pembalap roda empat bermimpi bisa tampil di ajang balap mobil paling canggih sejagat tersebut. Akan tetapi, mereka juga mesti bertaruh nyawa setiap kali balapan di lintasan.

Grand Prix Drivers’ Association (GPDA) mendesak pihak F1 untuk meningkatkan standar keselamatan para pembalap. Asosiasi pembalap F1 ini meminta semua pihak untuk tak lalai memperhatikan keamanan para pengemudi mobil balap mereka.

Ekspedisi Mudik 2024

“F1 sudah kehilangan talenta hebat dan teman yang luar biasa. 21 tahun setelah meninggalnya Ayrton Senna dan Rolland Ratzenberger, sekarang kami kehilangan Jules, yang meninggal sebagai akibat kecelakaan di trek,” rilis GPDA, dilansir crash.net, Minggu (19/7/2015).

GPDA memaparkan betapa kurang tingkat keselamatan balapan ini. Selain itu, insiden tewasnya Bianchi menandakan F1 masih sangat berbahaya. Apalagi kejadian nahas ini adalah kali pertama sepeninggal tragedi kematian dua pembalap F1, Ayrton Senna dan Rolland Ratzenberger, di GP San Marino musim 1994 silam.

“Meskipun sudah banyak perbaikan dari sisi ini [keselamatan], kami berhutang pada komunitas balap atas kehilangan ini. Bagi Jules, keluarga, dan teman-teman, untuk jangan pernah lupa meningkatkan keselamatan,” papar GPDA.

Bos F1, Bernie Ecclestone, bertekad tak akan membiarkan tragedi serupa terjadi lagi. Taipan asal Inggris ini berkomitmen untuk mengevaluasi tingkat keamanan balapan.

“Sungguh menyedihkan kabar tentang Jules. Kami akan merindukan pembalap yang bertalenta ini. Kami tak akan membiarkan ini terjadi lagi,” jelas Ecclestone.

Bianchi mengalami kecelakaan di GP Jepang, 5 Oktober 2014. Dia kehilangan kendali mobil dan menabrak crane yang sedang mengevakuasi mobil Adrian Sutil. Kecelakaan itu mengakibatkan driver tim Marussia ini cedera kepala parah. Ia tak sadar selama sembilan bulan sebelum menghembuskan nafas terakhir, Jumat lalu. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Pembalap Prancis Jules Bianchi yang meninggal dunia setelah koma selama 9 tahun. Ist/dok

Pembalap Prancis Jules Bianchi yang meninggal dunia setelah koma selama 9 tahun. Ist/dok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya