SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

HONGKONG—Beberapa pihak menengarai “penyelundupan” Tenaga Kerja Indonesia yang telah habis kontrak kerjanya di Hong kong dan Makau, ke China daratan seiring dengan peningkatan jumlah permintaan TKI di China daratan.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

“Mereka biasanya diiming-imingi dengan gaji lebih besar, dengan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga,” kata salah seorang TKW di Hong kong kepada Antara, Minggu (16/12).

Para TKI/TKW itu diselundupkan oleh agen-agen “nakal” yang berada di Hongkong. Para agen itu juga menahan dokumen keimigrasian mereka, sehingga saat tertangkap ilegal otoritas China daratan, mereka dikembalikan ke Hongkong.

Widya, salah seorang koordinator penampungan TKI/TKW di Makau mengemukakan para TKI/TKW itu “diselundupkan” utamanya di Shenzhen dan Zhuhai. Sebagian ada yang memang menjadi pembantu rumah tangga, tetapi sebagian pula menjadi kurir peredaran narkoba di China daratan.

“Selain gaji tinggi, para TKI/TKW yang telah selesai kontrak kerja itu diiming-imingi jalan-jalan ke Malaysia, di sana ternyata mereka diajari menjadi kurir narkoba untuk masuk wilayah China,” kata Widya menambahkan.

Konsul KJRI HOngkong Bambang Susanto mengatakan pihaknya belum mengetahui rinci adanya “penyelundupan” TKI/TKW yang telah selesai kontrak kerja di Hong kong dan Makau, ke China.

“Karena setiap TKI/TKW yang bekerja di Hong kong dan Makau terdaftar secara otomatis secara online di KJRI, agen penempatan di Hong kong dan PJTKI di Indonesia. Sehingga kalau mereka sudah selesai kontrak kerja pun kita tahu, TKI/TKW bersangkutan ada dimana. Agen harus melaporkan jika TKI/TKW bersangkutan telah habis masa kontrak kerjanya,” tuturnya.

Bambang menambahkan,”namun bisa saja setelah TKI/TKW itu selesai masa kontraknya melapor ke agen, setelah itu mereka mencari peluang sendiri. Ini yang tidak bisa kita pantau. Tapi kami akan telusuri dugaan penyelundupan tersebut,”.

TKI di sektor domestik mulai bekerjadi Hongkong sejak 1993 dengan jumlah saat itu mencapai 6.100 orang. Setiap TKI yang bekerja di Hongkong harus melalui PPTKIS dan agen penempatan di Hongkong yang terakreditasi di KJRI Hongkong.

Saat ini hingga Oktober 2012, jumlah TKI di Hong kong tercatat 150.375 orang terdiri atas Wanita (99,9 persen ) dan laki-laki (0,01 persen). Sebagian bekerja sebagai penata laksana rumah tangga.

Selain TKI di Hong kong, KJRI Hong kong juga “mengurusi” TKI di Macau yang kini tercatat mencapai 4.187 orang. Dari jumlah itu 80 persen bekerja di sektor domestik dan sisanya non domestik. Saat ini Indonesia dan Republik Rakyat China tidak memiliki kerja sama dalam hal pengiriman TKI atau TKW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya