SOLOPOS.COM - Ilustrasi Sungai Bengawan Solo. (JIBI/Solopos.com/Dok.)

Solopos.com, SOLO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo menyebut tinggi muka air atau TMA Sungai Bengawan Solo sempat menyentuh Siaga Kuning pada Jumat (11/12/2020).

Terkait itu, masyarakat dekat sungai itu diminta waspada menyikapi hujan deras yang terus mengguyur Kota Bengawan dalam beberapa hari terakhir. Siaga kuning itu tak berlangsung lama dan berangsur turun kembali ke hijau.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi peringatan cuaca dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang, pergerakan awan hujan terlihat padabeberapa daerah Jawa Tengah pada 12-15 Desember 2020.

Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah Warga Cawas Klaten Rusak

Cuaca ekstrem dengan curah hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih akan terjadi pada beberapa wilayah Jawa Tengah.

Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang, Achadi Subarkah Raharjo, meminta masyarakat berhati-hati terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi puting beliung, hujan lebat disertai kilat, hujan es, dan lainnya.

“Dampaknya bisa banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin, dan sebagainya," katanya dalam rilis yang Solopos.com terima, Minggu (13/12/2020).

Laki-Laki Misterius Terlihat Loncat ke Sungai Bengawan Solo dari Jembatan Jurug, Bunuh Diri?

Banjir dan Tanah Longsor

Potensi bencana menyusul hujan deras yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor. Kasi Siap Cegah BPBD Kota Solo, Sumarno, mengatakan fokus mengawasi tinggi muka air Sungai Bengawan Solo dan anak sungainya.

Ia menyebut lama musim hujan tahun ini lebih panjang daripada tahun sebelumnya. Pada Jumat (11/12/2020) malam ia sempat mendapatkan laporan TMA Sungai Bengawan Solo sempat naik ke siaga kuning.

Posisi itu bertahan hingga Sabtu (12/12/2020) siang. “Kemudian sempat turun lagi ke hijau, lalu naik lagi seiring hujan deras yang terus mengguyur. Tapi, sampai saat ini kami belum mendapatkan permintaan evakuasi. Laporan hanya debit sungai yang naik,” jelasnya kepada wartawan, Minggu.

Kali Ranjing Meluap, Banjir Rendam 4 Desa Di Polokarto Sukoharjo

Seusai apel siaga bencana beberapa waktu lalu, BPBD Solo sudah menyiagakan dua perahu karet, empat perahu fiber, dan peranti kewaspadaan bencana lain.

“Beberapa waktu terakhir sebenarnya yang paling banyak dikeluhkan adalah munculnya genangan di jalanan karena saluran drainase tersumbat. Kemudian, pohon tumbang. Kami bekerja sama dengan instansi terkait lain sehingga saat muncul keluhan bisa segera ditindaklanjuti,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya