SOLOPOS.COM - Pekerja memperbaiki talut jalan provinsi yang ambrol di ruas Karangtengah, Singodutan, Selogiri, Wonogiri, Kamis (3/12/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Talut jalan Wonogiri-Sukoharjo ruas Karangtengah, Singodutan, Selogiri, Wonogiri ambrol, sepekan lalu. Pemilik rumah dekat lokasi kejadian trauma sehingga tak mau berada di sekitar talut lagi.

Pantauan Solopos.com, Kamis (3/12/2020), peristiwa itu membuat bahu jalan longsor. Area sekitar bahu jalan yang longsor diberi tanda agar pengguna jalan tak melintas di dekat lokasi. Kondisi tersebut tak mengganggu arus lalu lintas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah pekerja membangun ulang talut. Informasi dari pekerja, pekerjaan dimulai tak lama setelah talut diketahui ambrol, sepekan lalu. Talut yang ambrol sepanjang lebih kurang 12 meter dengan ketinggian 4 meter-4,5 meter. Kondisi itu membuat pelat penyangga pagar pengaman jalan atau guard rail menggantung. Sebab, material penyusun bahu jalan longsor.

Puluhan THL Sukoharjo Demo Protes Pemberhentian Sepihak: Dosa Saya Apa?

Talut yang ambrol berlokasi dekat rumah warga di Dusun Karangtengah RT 003/RW 002, Desa Singodutan. Jarak antara tembok rumah dengan talut lebih dari 15 meter. Beruntung, puing-puing talut tak mengenai tembok rumah. Talut yang ambrol tersebut bagian dari talut yang diperbaiki akibat ambrol, Maret lalu. Jarak kedua lokasi itu lebih kurang 50 meter.

Penghuni rumah dekat lokasi, Suryati, mengatakan talut ambrol seusai hujan deras sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu dia berada di luar rumah, sehingga melihat kejadian secara langsung. Menurut dia ketika itu tiba-tiba talut ambrol hingga menimbulkan suara gemuruh. Dia pun menjerit karena merasa ngeri.

“Untungnya waktu itu saya tidak di dekat lokasi. Kadang saya memetik kangkung dan bersantai di bawah pohon dekat talut. Saya enggak mau ada di dekat talut lagi, ngeri. Rencana tempat untuk menjemur pakaian di dekat talut saya mau dipindah. Trauma saya,” kata Suryati.

Berlubang

Dia menceritakan, sebelum ambrol talut growong atau berlubang cukup besar di bagian bawah. Lubang itu tercipta belum lama. Selain itu tidak ada tanda-tanda lainnya, seperti retak atau kemiringan talut berubah. Suatu ketika hujan mengguyur deras beberapa hari hingga akhirnya talut ambrol.

“Dulu talut di sebelahnya juga pernah ambrol, lalu diperbaiki terus ambrol lagi lalu diperbaiki lagi. Beberapa bulan lalu talut di sisi lain juga ambrol, tapi sudah diperbaiki juga. Talut ini dibangun sejak saya kecil. Pihak terkait harus selalu mengecek. Jalan itu jalan utama masuk-keluar Wonogiri jangan sampai rusak, jadi talut mesti kuat,” imbuh Suryati.

Kapolresta Solo Ungkap Motif Penembakan Mobil Pemilik Duniatex Ada Hubungan Dengan Bisnis

Sementara itu, mandor proyek perbaikan talut, Sugiyatno, mengatakan talut dibangun ulang dengan struktur yang lebih kuat. Di bagian bawah diberi beton balok slup dan di bagian tengah talut diberi rangkaian besi untuk tulang cor. Talut yang baru akan lebih miring dari pada sebelumnya. Menurut dia petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah rutin mengecek kondisi jalan dan talut jalan provinsi. Alhasil, ketika terjadi sesuai dinas bisa cepat merespons.

“Talut jalan ini panjang totalnya lebih dari 150 meter. Dibangun sejak sangat lama. Perbaikan beberapa kali dilakukan. Petugas sudah memasang peringatan rawan longsor dan pohon tumbang di area ini,” ujar Sugiyatno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya