SOLOPOS.COM - Ilustrasi akta kelahiran (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Hampir separuh dari jumlah penduduk di Kulonprogo tidak memiliki akta kelahiran. Rata-rata tingkat pendidikan yang masih rendah disinyalir menjadi salah satu penyebabnya, sehingga masyarakat tidak merasa perlu memiliki dokumen yang menjadi dasar kepengurusan segala administrasi tersebut.

Data yang dihimpun dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Kulonprogo, pada 2013 jumlah penduduk yang memiliki akta kelahiran hanya 265.387 orang dari total penduduk di Kulonprogo sebanyak 416.209 jiwa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dindukcapil Kulonprogo Julistyo merasa prihatin dengan masih rendahnya kepemilikan akta kelahiran di Kulonprogo. “Kami sudah melakukan sosialisasi di masyarakat dan berulang kali memaparkan pentingnya memiliki akta kelahiran,” ujarnya, Selasa (24/6/2014).

Ia memaparkan, akta kelahiran penting untuk mengurus administrasi lainnya seperti ijazah sekolah hingga surat tanah. Untuk mengurusnya pun, kata dia, tidak dikenai biaya, kecuali sudah melampaui batas waktu 60 hari dari kelahiran akan dikenai denda Rp25.000.

Bahkan, tahun ini Dindukcapil Kulonprogo juga melayani pengurusan akta kelahiran dengan sistem jemput bola. Menurutnya animo masyarakat dalam program jembut bola tersebut besar.

Disebutkannya, terdapat 60-an orang di Kalibawang yang mengurus akta kelahiran dalam program jemput bola itu. Untuk 2014, baru dilakukan di Kecamatan Kalibawang, mengingat jumlah personel Dindukcapil terbatas. Rencananya, hal serupa akan dilakukan bergiliran di kecamatan lainnya.

Menurutnya, salah satu penyebab minimnya kesadaran karena tingkat pendidikan penduduk yang masih rendah. “Semakin tinggi pendidikan selalu membutuhkan akta kelahiran untuk mengurus ijazah dan sebagainya,” terang Julis.

Data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kulonprogo, menyebutkan pada 2012 persentase penduduk di Kulonprogo yang menamatkan pendidikan di jenjang SMA hanya 28% dan yang tamat perguruan tinggi sekitar 6%. Sisanya, tidak mengenyam pendidikan, lulusan SD, dan lulusan SMP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya