SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Rawa Pening, danau alam yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) itu saat ini dalam kondisi sangat memprihatinkan. Danau seluas 2.670 hektare itu semakin menyusut dan mengalami pendangkalan hingga kedalamannya hanya tersisa tiga meter.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Rubhan Ruzziyatno, mengatakan Rawa Pening saat ini masuk dalam daftar 15 danau kritis di Indonesia. Permasalahan danau itu tak lain adalah pendangkalan, baik yang disebabkan sedimentasi maupun aktivitas pertanian.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“Sebelum 1990, Rawa Pening memiliki kedalaman sekitar 15 meter. Saat ini, hanya tersisa tiga meter akibat pendangkalan. Kalau dibiarkan seperti ini terus, saya yakin beberapa tahun ke depan Rawa Pening tinggal cerita,” ujar Rubhan saat dihubungi Semarangpos.com, Minggu (14/10/2018).

Rubhan menyebutkan secara fisik, Rawa Pening memang memiliki potensi alam yang luar biasa. Selain itu, banyak warga yang menggantungkan mata pencarian di Rawa Pening, baik sebagai nelayan maupun petani.

Meski demikian, keuntungan yang diperoleh masyarakat sekitar itu tak sebanding dengan kerugian yang didapat. Adanya aktivitas masyarakat secara masif, membuat pertumbuhan enceng gondok kian subur sehingga proses pendangkalan pun semakin cepat.

“Total, saat ini hampir 800 hektar area Rawa Pening tertutup enceng gondok. Dari BBWS sudah berusaha melakukan pengerukan. Tapi itu, tidak bisa secara cepat. Setiap tahun hanya 200 hektar enceng gondok yang bisa dikurangi,” ujar Rubhan.

Alat berat milik BBWS Pemali Juana tengah melakukan pengerukan di Rawa Pening, Kabupaten Semarang, yang mengalami pendangkalan, Sabtu (13/10/2018). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Rubhan menyebutkan ada beberapa alasan yang membuat pertumbuhan enceng gondok di Rawa Pening subur. Salah satunya adalah penggunaan area Rawa Pening sebagai lahan pertanian pasang surut.

Pantauan Semarangpos.com, Sabtu (13/10/2018), area persawahan itu terletak di pinggir Rawa Pening. Berdasar data dari Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) total ada sekitar 1.000 hektar sawah menggerus area Rawa Pening.

“Adanya sawah, terus zat-zat kimia yang digunakan untuk pertanian, sampah dari warga, dan karamba membuat pertumbuhan enceng gondok semakin cepat. Jadi enggak heran kalau di musim kemarau seperti ini, pertumbuhan enceng gondok kian subur,” jelas Rubhan.

Rubhan menyebutkan penanganan Rawa Pening harus dilakukan oleh semua pihak. Pihak pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memasukan program revitalisasi untuk penanganan Rawa Pening.

“Selain itu, kami akan berkoordinasi dengan Bupati [Kabupaten Semarang]. Ini harus dilestarikan, karena menjadi waduk alami. Kalau membangun bisa triliunan,” imbuh Rubhan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya