SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona atau covid-19 (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI -- Beberapa klaster baru persebaran Covid-19 muncul di Boyolali, Jumat (9/10/2020). Salah satunya adalah klaster besuk di Kecamatan Nogosari.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan klater baru yang muncul di antaranya klaster besuk di Pulutan, Kecamatan Nogosari; klaster keluarga di Dibal, Kecamatan Ngemplak; klaster MNA dari Kebonan, Karanggede dan klaster JPT dari Gombang, Sawit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anak Ditangkap Saat Demo UU Cipta Kerja, Orang Tua Ramai-Ramai Menjemput di Polrestabes Surabaya

Ekspedisi Mudik 2024

Dari klaster-klaster Covid-19 baru di Boyolali itu, klaster yang kasusnya paling banyak adalah klaster besuk. "Untuk kasus besuk itu awalnya yang bersangkutan [JHP, warga Pulutan] sakit di rumahnya. Dia pelaku perjalanan," kata dia kepada wartawan, Jumat.

"Kemudian dijenguk oleh tetangganya. Dalam perjalanan waktu yang bersangkutan sakitnya semakin parah, kemudian diperiksakan ke tenaga kesehatan, ternyata hasil rapid test reaktif. Sekarang dirawat di ruang Brotowali RSUD Pandan Arang Boyolali," imbuh Ratri.

Duh, Truk Satpol PP Sukoharjo yang Dibakar Saat Demo Biasa untuk Penertiban PKL dan Reklame Liar

Setelah JHP terkonfirmasi positif Covid-19, selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap 26 kontak erat, termasuk warga yang menjenguk JHP saat sakit di rumahnya. Setelah dilakukan swab, total dari klaster itu ada 8 orang yang positif Covid-19.

Klaster Lainnya

Sedangkan untuk klaster keluarga di Dibal terdapat enam kasus Covid-19. Untuk klaster MNA dari Kebonan, Karanggede, terdapat tiga kasus. Begitu juga dengan klaster JPT Gombang, yang ada tiga kasus. Ratri juga menyebutkan selain klaster-klaster itu ada satu kasus yang berasal dari tenaga kesehatan rumah sakit di luar Boyolali.

Lebih lanjut dia menyampaikan untuk perkembangan data Covid 19 per 9 Oktober 2020 di Boyolali sudah tercatat ada 945 kasus konfirmasi. Dari jumlah itu, 87 kasus di antaranya masih dirawat, 107 kasus isolasi mandiri, 716 selesai isolasi dan 35 meninggal dunia.

12 Objek Bersejarah di Karanganyar Belum Ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya, Ini Sebabnya

Dengan begitu persentase kesembuhan di Boyolali sekitar 76% dan persentase kematian sekitar 4%. "Dari data-data itu saat ini Boyolali masuk peta risiko sedang atau zona oranye," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya