SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p class="western"><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><b>Solopos.com, </b><b>KLATEN&mdash;</b>Warga Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, mengeluhkan bau tak sedap dari sungai yang melintasi permukiman. Bau itu disebut-sebut bersumber dari Rumah Pemotongan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180819/493/935013/ingat-jeroan-hewan-kurban-jangan-dicuci-di-sungai" title="Ingat, Jeroan Hewan Kurban Jangan Dicuci di Sungai">Hewan</a> (RPH) milik Pemerintah Kabupaten Klaten di Dukuh Bendogantungan, Desa Sumberejo, Klaten Selatan.</span></span></span></p><p class="western"><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Informasi yang dihimpun </span></span></span></span><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>Espos</i></span></span></span></span><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">, di RPH yang beralamat di Jl. Dr. Soeradji Tirtonegoro, itu ada tiga buah kolam berbentuk tabung yang saling terhubung satu sama lain. Petugas RPH menamai kolam itu sebagai </span></span></span></span><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>septic tank</i></span></span></span></span><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"> kendati tanpa penutup. Kolam-kolam itu dalam keadaan hampir penuh baik kotoran padat maupun cair. Di dekat kolam, sebuah bangunan beratap galvalum dibangun untuk menampung kotoran sapi.</span></span></span></span></p><p class="western"><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Dalam sehari, ada 5-7 ekor sapi yang disebelih di RPH. Penyembelihan dilakukan dini hari hingga menjelang subuh. Selama penyembelihan membutuhkan banyak air untuk menyiram darah, urine, dan kotoran lain. Air bercampur limbah mengalir ke dalam kolam-kolam </span></span></span></span><a href="http://soloraya.solopos.com/read/20160407/493/708269/penemuan-amunisi-klaten-bikin-septic-tank-warga-temukan-25-bahan-peledak" title="PENEMUAN AMUNISI KLATEN : Bikin Septic Tank, Warga Temukan 25 Bahan Peledak"><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>septic tank</i></span></span></span></span></a><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">. Tak jarang, petugas harus mengaduk-ngaduk isi </span></span></span></span><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>septic tank</i></span></span></span></span><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"> menggunakan batang bambu agar kotoran dan air bisa mengalir ke sungai di dekat RPH.</span></span></span></span></p><p class="western"><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Salah satu warga, Y. Agus Marsudi, warga Dukuh Padangan RT 003/RW 011, Desa Sumberejo, mengaku bau limbah kotoran tercium sekitar pukul 02.00 WIB dini hari hingga subuh. Ia merasa terganggu dengan bau. Padahal, rumahnya berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi RPH. Bau biasanya hilang saat siang hari lalu kembali tercium lagi setiap malam. Begitu seterusnya. &ldquo;Sangat bau. Apalagi rumah saya dekat sungai. Saya berulang kali komplain tapi tak direspons,&rdquo; kata dia, saat ditemui </span></span></span></span><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>Solopos.com</i></span></span></span></span><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"> di Desa Sumberejo, Senin (24/9/</span></span></span></span><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">2018</span></span></span></span><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">).</span></span></span></span></p><p class="western"><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Ha senada juga disampaikan Kepala Desa (Kades) Sumberejo, Tri Rahardjo. Sejumlah warga yang di dekat sungai kerap menyampaikan keluhan soal bau limbah RPH. Bahkan, komplain serupa juga datang dari warga Desa Danguran, tetangga Desa Sumberejo. Merespons keluhan itu, ia mengirimkan surat kepada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) agar pengelolaan lebih diperhatikan demi kenyamanan warga. &ldquo;Tapi surat saya enggak direspons,&rdquo; ujar dia.</span></span></span></p><p class="western"><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Kades menilai penanganan limbah RPH sebaiknya dilakukan dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) secara khusus. Dengan demikian, air yang dibuang ke sungai tak menimbulkan bau atau mencemari lingkungan. Bau yang muncul juga memicu kekhawatiran terganggunya pelaksanaan pembangunan kawasan wisata di lahan sebelah RPH. Ia berharap jika tidak ada IPAL untuk menangani limbah, solusi lain adalah relokasi RPH.</span></span></span></p><p class="western"><span><span style="color: #222222;">&ldquo;</span></span><span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Kawasan wisata yang akan dibangun menyajikan kuliner, embung, dan fasilitas lainnya. Kalau pengunjung masih mencium bau kotoran bisa sepi objek wisatanya. Intinya kami berharap <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180803/493/931831/bum-desa-dlimas-klaten-garap-limbah-industri" title="BUM Desa Dlimas Klaten Garap Limbah Industri">limbah</a> jangan langsung dibuang ke sungai,&rdquo; imbuh Tri.</span></span></span></span></p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya