Solopos.com, MADIUN — Kota Madiun saat ini masih berada di level 4 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kota Madiun juga menjadi satu-satunya daerah di Jawa Timur atau Jatim yang berstatus level 4, atau daerah dengan kasus penularan Covid-19 tinggi.
Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan pemkot telah melakukan beberapa pembatasan kegiatan masyarakat. Seperti hajatan tidak diperbolehkan menggelar hiburan yang mendatangkan kerumunan. Pembelajaran tatap muka juga dibatasi hanay 25% dari kapasitas. Selain itu kunjungan di pusat perbelanjaan juga dibatasi hanya 50% dari kapasitas.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
“Dangdutan saat hajatan pernikahan tidak boleh. Berkerumun tidak manfaat dan hura-hura yang menimbulkan kerumunan tidak boleh,” kata dia, Selasa (1/3/2022).
Baca juga: Sah! Inda Raya Resmi Jadi Ketua KNPI Kota Madiun
Meski kasus Covid-19 meningkat, lanjut Maidi, ternyata bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di delapan rumah sakit di Madiun hanya 30%. Itu pun sebagian merupakan warga dari luar kota.
Oleh karena BOR di rumah sakit cukup rendah, pemkot belum benar-benar melakukan pembatasan kegiatan masyarakat. Dia tidak ingin perekonomian masyarakat terganggu,
“Nanti kalau BOR-nya sudah 90%, baru diambil kebijakan pembatasan dengan tegas,” ujar dia.
Maidi juga menyampaikan kematian akibat Covid-19 juga cenderung masih rendah. Dalam dua bulan terakhir, pasien Covid-19 yang meninggal sebanyak 15 orang.
Baca juga: Mbledos Lagi! Kasus Covid-19 Kota Madiun Tambah 60, 6 Di Antaranya Nakes
“Ya jangan asal di-lock, padahal masyarakat Madiun kondisinya sehat-sehat,” imbuhnya.
Untuk menekan angka kasus, pihaknya melakukan berbagai upaya pencegahan penularan. Seperti berkeliling membagikan vitamin, susu, dan masker gratis bagi masyarakat.
Pada Selasa (1/3/2022), Satgas Covid-19 Kota Madiun mencatat ada penambahan kasus baru sebanyak 24 orang. Dengan penambahan kasus ini, kasus aktif Covid-19 di Kota Madiun saat ini mencapai 602 orang. Perinciannya, 114 orang menjalani isolasi di rumah sakit, 475 orang menjalani isolasi mandiri, dan 13 orang dirawat di isolasi terpadu.