SOLOPOS.COM - Kricuhan mewarnai Kongres HMI di Surabaya, Rabu (24/3/2021) dini hari WIB. (suara.com)

Solopos.com, SURABAYA -- Kericuhan mewarnai Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Islamic Center Surabaya padar Rabu (24/3/2021) dini hari WIB. Beberapa peserta kongres sampai membanting kursi dan memecah kaca pintu. Penyebabnya, ada peserta yang tidak terima usulannya ditolak.

Polisi menangkap enam peserta yang diduga melakukan perusakan tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelum kongres ricuh, situasi tampak alot karena adanya usulan dari peserta yang ingin seluruh Ketua Badko (Badan Koordinasi) HMI di daerah hadir pada kongres. Kongres itu dimulai Selasa (23/3/2021) malam. Tetapi, usulan itu tak disetujui mayoritas peserta pemilik suara sah. Hal ini membuat kongres berjalan lambat dengan tensi panas.

Para kader ini terus mengatakan usulan tersebut berulang kali. Hingga puncaknya, para kader ini mengamuk dengan membanting kursi di lokasi dan melempar sesuatu ke pintu kaca hingga pecah.

Baca juga: Pakaian yang Dikenakan Jokowi di Kongres HMI Bikin Khofifah Bahagia

Kongres pun langsung terhenti dan semua kader berhamburan keluar. Polisi yang berjaga juga langsung masuk ke lokasi untuk mengamankan situasi agar kondusif.

Akhirnya, Polda Jawa Timur menangkap enam peserta Kongres HMI di Surabaya. Keenamnya diamankan karena ricuh di tengah sidang.

Keenam mahasiswa yang diamankan diduga telah melakukan aksi pelemparan kursi di gedung Islamic Center Surabaya. Hal ini mengakibatkan kaca gedung pecah.

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengatakan keenam orang yang diamankan, atas permintaan pihak panitia kongres HMI sendiri. Keenamnya kini tengah diperiksa untuk dimintai keterangan.

"Ada miskomunikasi di antara mereka. Kemudian ada yang membanting kursi, ini atas permintaan panitia. Kami amankan enam orang dan sekarang masih dalam pemeriksaan," kata Nico di usai meninjau lokasi.

Baca juga: PP Pemuda Muhammadiyah Dapat 19.000 Hektare Lahan dari Jokowi, Untuk Apa?

Tensi Panas

Ketua Umum Badko HMI Jawa Timur, Yogi Pratama, mengatakan sejumlah kader yang protes tersebut memang telah berulang kali memaksakan usulan. Situasi itu membuat kongres berjalan lambat.

"Teman-teman yang memperlambat kemarin itu, minta ketua Badko se-Indonesia untuk hadir ke lokasi. Tapi itu kan tidak mungkin hadir semua," ucap Yogi, seperti dilaporkan CNNIndonesia.com.

Padahal kata Yogi, mayoritas Ketua Badko HMI di Indonesia telah hadir langsung di dalam kongres. Dari total 20 Ketua Badko, 11 di antaranya sudah ada di dalam forum secara langsung. Sementara sisanya disebutkan berhalangan hadir.

Akibat ulah para peserta tersebut, kongres pun berjalan alot dan dengan tensi yang panas. Mereka berulang kali mengajukan usulan, kongres pun terhenti beberapa kali.

Baca juga: Sidang Offline Dikabulkan Hakim, PPP Minta Habib Rizieq Jaga Sikap

Puncaknya mereka pun mengamuk, beberapa orang membanting kursi hingga memecahkan pintu kaca di gedung tempat kongres berlangsung. Peserta kongres lainnya pun lari berhamburan. "Iya, ada [kaca] yang pecah itu. Itu pelemparan [kursi] dari dalam," kata dia.

Ia mengatakan, perusakan tersebut bukan merupakan sikap mayoritas peserta pemilik suara sah dalam kongres. Tindakan pelemparan dan pemecahan kaca itu, kata dia, hanya dilakukan segelintir orang.

"Memaksakan kehendak yang enggak bisa diikuti oleh suara mayoritas yang ada di dalam. Segala tindakan yang tidak dikehendaki teman-teman mayoritas ya dilakukan [oleh pelaku perusakan]," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya