SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, JAKARTA-Low Density Lipoprotein (LDL) dikenal sebagai kolesterol jahat yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan serangan jantung. Namun kolesterol jenis tersebut tidak hanya menyebabkan serangan jantung saja. Penelitian terbaru mengungkap bahwa LDL juga berkorelasi dengan penyakit Alzheimer atau kepikunan akut.

Sebuah studi di Amerika menemukan bahwa LDL berhubungan dengan adanya protein peptida amiloid pada otak. Protein itu biasanya ditemukan menempel pada sel otak pasien Alzheimer dan mempengaruhi ingatan, suasana hati, serta kebiasaan. Dengan demikian, terungkap jelas mengapa meningkatnya kadar kolesterol jahat juga mengakibatkan meningkatnya risiko Alzheimer.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Para peneliti juga menemukan bagaimana dampak tingginya kolesterol pada otak, baik itu kolesterol baik maupun kolesterol jahat. Tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) memicu menyempitnya arteri dan serangan jantung, sedangkan kolesterol baik (HDL) justru melindungi.

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti pada jantung, kedua jenis kolesterol tersebut juga memiliki efek yang sama pada otak. Demikian yang diungkap oleh penelitian terbaru di Amerika dan dikutip dari Daily Mail, Kamis (2/1/2014).

“Kadar kolesterol yang tidak sehat dapat secara langsung menyebabkan tingginya kadar amiloid, yang diketahui menyebabkan Alzheimer. Dengan cara yang sama, pola itu juga menyebabkan serangan jantung,” ungkap pimpinan penelitian, Bruce Reed dari Universitas California.

Tim Reed telah meneliti 74 lansia yang berusia di atas 70 tahun. Otak mereka lantas dipindai menggunakan bahan kimia yang dapat mengikat plak amiloid sehingga hasilnya bisa dituangkan pada gambar. Berdasar penelitian, baik tingginya kadar LDL maupun rendahnya kadar HDL berhubungan dengan bertambahnya amiloid pada otak. Penemuan itu kemudian dupublikasikan pada jurnal JAMA Neurology.

Pasien Alzheimer dapat diberi terapi kolesterol tanpa perlu khawatir terapi itu akan memperburuk kesehatan jantung mereka. Pasalnya kolesterol yang baik untuk jantung juga baik untuk otak, dan kolesterol yang buruk untuk jantung juga buruk untuk otak.

“Penelitian ini memberikan alasan untuk melanjutkan terapi kolesterol pada orang-orang yang mengalami gangguan ingatan, terlepas dari kekhawatiran mengenai kesehatan jantung mereka,” tambah Reed.

Rekan Reed, Dr Charles DeCarli, mengungkapkan bahwa hasil penelitian ini merupakan peringatan bagi mereka yang memiliki keseimbangan kolesterol buruk. Dengan kata lain, orang yang memiliki kadar LDL tinggi dan HDL rendah berisiko terkena serangan jantung maupun Alzheimer.

“Penemuan ini menambahkan bukti lagi bahwa kolesterol jahat juga ambil bagian dalam proses terjadinya penyakit Alzheimer,” ungkap Dr Laura Phipps dari lembaga penelitian Alzheimer di Inggris.

Agar tidak terkena Alzheimer, sangat penting untuk menjaga kesehatan otak. Caranya sama dengan cara menjaga kesehatan tubuh pada umumnya yakni dengan pola makan seimbang, menjaga berat ideal, tidak merokok, olahraga secara rutin, dan mengecek tekanan darah juga kolesterol. Demikian pesan Dr Laura Phipps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya