SOLOPOS.COM - Ilustrasi DBD (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Solopos.com, KLATEN — Kasus DBD (demam berdarah dengue) di Klaten ternyata cukup tinggi, bahkan jumlah orang meninggal melebihi 2019. Hingga pekan ke-26 atau awal Juli 2020, ada 302 kasus DBD.

Dari jumlah itu, tujuh orang meninggal dunia. Lantaran itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten mengajak seluruh elemen masyarakat agar tetap mewaspadai penyakit DBD di tengah pandemi Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com, jumlah kasus DBD di Klaten terus mengalami peningkatan sepanjang kurun waktu Januari 2020-Juni 2020. Hampir setiap pekan, selalu ada kasus baru DBD. DBD tersebar di beberapa daerah di Klaten.

Pendaki Gunung Lawu Dibatasi 500 Orang setiap Jalur Pendakian

Kasus tertinggi DBD terjadi saat pekan ke-10 dan pekan ke-20. Masing-masing dengan jumlah 24 kasus DBD. Di Klaten juga pernah tidak ada kasus DBD alias 0 kasus. Hal ini hanya terjadi di pekan ke-2 dan pekan ke-4 (Januari 2020).

“Total keseluruhan pekan ke-25 mencapai 290 kasus dengan tujuh kasus kematian. Lalu ditambah lagi, 12 kasus di pekan ke-26. Khusus di pekan ke-26, tak ada kasus kematian,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Klaten, Wahyuning Nugraheni, kepada Solopos.com, Sabtu (4/7/2020).

Wahyuning Nugraheni mengatakan seluruh elemen masyarakat di Klaten harus terus mewaspadai munculnya kasus DBD. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus terus dilakukan lantaran hal tersebut menjadi langkah paling efektif dalam mencegah kasus DBD.

Adu Mulut saat Live Instagram Bikin Heboh, Maudy Ayunda Baik-Baik Saja?

Pencegahan DBD Tidak Boleh Dikesampingkan

“Harus ada proaktif dari masyarakat meski semuanya juga konsentrasi mencegah Covid-19,” katanya.

Hal senada dijelaskan Kabid P2PM Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, sebelumnya. Kesadaran masyarakat tak boleh menurun guna mencegah munculnya kasus DBD di tengah pandemi Covid-19.

“Di tengah kondisi seperti ini, semuanya otomatis fokus ke penanganan dan pencegahan Covid-19. Tapi, pencegahan DBD tak boleh dikesampingkan. PSN masih menjadi kewajiban setiap orang, baik di rumah atau pun di lingkungan sekitar. Harus tetap waspada,” katanya.

Asyik! Makin Mudah Bayar Tiket Bus di Solo Pakai Mandiri e-Money

Data DBD sepanjang Januari 2020-Juni 2020 sudah mencapai 302 kasus. Jumlah itu hampir mendekati angka DBD di tahun 2019, yakni mencapai 320 kasus.

Dilihat dari angka kematian akibat DBD, jumlah kematian karena DBD di tahun 2019 mencapai lima orang. Artinya, kasus DBD meninggal dunia di Klaten hingga awal Juli melampaui 2019.

Di sisi lain, ada beberapa daerah endemis DBD di Klaten, seperti di Danguran (Klaten Selatan), Tlogorandu (Juwiring), dan Tlogo (Prambanan).

Polisi Ungkap Kondisi Kejiwaan Tersangka Pembunuhan Pakai Racun Tikus di Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya