SOLOPOS.COM - Seorang pengendara motor melintasi Jl Raya Solo-Sragen di samping salah satu lokasi yang dijadikan tempat pembuangan sampah warga di Kebakkramat, Karanganyar, Minggu (14/4/2013). (Binti Sholikah/JIBI/SOLOPOS)


Seorang pengendara motor melintasi Jl Raya Solo-Sragen di samping salah satu lokasi yang dijadikan tempat pembuangan sampah warga di Kebakkramat, Karanganyar, Minggu (14/4/2013). (Binti Sholikah/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Sedikitnya empat lokasi di sepanjang Jl Raya Solo-Sragen, Kebakkramat, Karanganyar, dijadikan tempat pembuangan sampah warga sekitar. Sampah yang menumpuk selama tiga tahun terakhir  menimbulkan bau yang kurang sedap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lokasi tersebut antara lain berada di Dusun Krempan Desa Waru, Jembatan Nangsri dan dua lainnya masuk Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat. Keempat lokasi itu berada di pinggir jalan raya sehingga terlihat jelas merusak pemandangan warga yang melintas.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, Minggu (14/4/2013), sepanjang Jl Raya Solo-Sragen tersebut tidak terdapat tempat pembuangan sampah. Dari beberapa desa yang terletak di sekitar jalan tersebut, antara lain Kemiri, Nangsri, Waru dan Pulosari, hanya desa Kemiri yang punya TPS. Mayoritas warga masih membuang sampah di pekarangan dan sebagian membuang sampah di sungai.

Menurut seorang warga, Suti, 60, warga sering membuang sampah di bekas sungai irigasi di Dusun Krempan RT 006/RW 011, Waru, tersebut sejak tiga tahun lalu. Sebelumnya lokasi tersebut merupakan sungai irigasi yang dimanfaatkan para petani. Sejak sungai aliran tersebut dipindah beberapa meter, bekas sungai menjadi terbengkalai.

“Dulu sungainya dalam, kan sudah tiga tahun sampahnya sudah menumpuk,” kata dia kepada Solopos.com.

Suti menambahkan, saat masih berdiri pos polisi di samping tumpukan sampah tersebut, warga telah membuang sampah di tempat itu. Menurutnya, yang membuang sampah bukan hanya warga Krempan, melainkan juga warga Kranggansari dan Nglarangan. “Kalau yang punya pekarangan buangnya di pekarangan sendiri,” imbuhnya.

Secara terpisah, Kepala Desa Kemiri, Amin Sadimin, mengatakan di desa setempat hanya mempunyai satu TPS yang saat ini masih difungsikan. TPS tersebut juga dimanfaatkan warga di luar Kemiri, seperti Nangsri. Dia membenarkan perihal sepanjang Jl Raya Solo-Sragen dijadikan tempat pembuangan sampah warga.

Menurutnya, selama ini pemerintah desa berusaha menyadarkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan. Pihaknya juga berencana meminta bantuan kepada Pemkab Karanganyar untuk membangun TPS di sepanjang jalan tersebut.

“Kadang sampah itu juga mengganggu. Selain menimbulkan bau, kalau musim hujan sampahnya masuk ke irigasi pertanian,” kata dia saat dihubungi Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya