SOLOPOS.COM - Pemaon Persebi Boyolali meluapkan kegembiraan setelah berhasil menjebol gawang Persitoli Tolikara pada pertandingan Liga 3 Putaran Nasional di di Stadion Brawijiaya, Kediri, Jawa Timur, Senin (7/2/2022). (Istimewa/Dokumentasi Persebi)

Solopos.com, KEDIRI — Persebi Boyolali harus kehilangan empat pemain karena positif Covid-19 dalam laga penentuan melawan Persedikab Kediri, Rabu (23/2/2022). Tim pelatih memastikan anak-anak Laskar Pandanarang tetap berjuang untuk mengunci satu tiket ke babak 16 besar putaran nasional Liga 3.

Pelatih Persebi, Haryadi Poethoel, mengatakan dalam swab test sebelum laga empat pemain dan dua ofisial tim dinyatakan positif Covid-19. Sehingga mereka harus absen dalam laga ketiga babak 32 besar itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Perayaan Juara Selesai, Persis Solo Fokus Pembentukan Tim

“Ada empat pemain dan dua ofisial positif Covid-19. Ini sedikit menganggu tapi tidak apa-apa kami sudah siap,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (22/2/2022) malam.

Poethoel mengatakan sudah menyiapkan pemain pengganti untuk menghadapi tuan rumah. Anak-anak Persebi tetap fokus memburu tiket ke babak 16 besar. “Semoga wasit tidak berat sebelah, itu saja,” kata dia.

Pernyataan pelatih Persebi itu menyusul maraknya protes tim terhadap kinerja wasit di Liga 3. Di laga perdana Persedikab melawan Maluku FC sempat terjadi kericuhan antara pemain dan ofisial Maluku FC yang menganggap wasit memihak Persedikab.

Laga melawan Persedikab merupakan laga hidup mati bagi Persebi. Hal itu karena Persebi berada di peringkat ketiga klasemen dengan koleksi tiga poin atau hanya terpaut satu poin dari peringkat pertama, Serpong City dan Persedikab di peringkat kedua.

Baca Juga: Jalani Laga Penentuan, Persebi Boyolali Wajib Fokus Sepanjang 90 Menit

Tim pelatih Persebi sendiri telah mengevaluasi laga saat menang tipis 3-2 dari Maluku FC. Dalam laga melawan Maluku FC, Persebi harus kebobolan menit ke-90+1 lewat Viandry Miguel. Beruntung hingga peluit panjang kemenangan tetap menjadi milik Laskar Pandanarang.

“Kebobolan menit akhir kondisi pemain, kami belum pernah main siang. Kemarin main siang dan sangat terik, kondisi anak-anak turun sekali,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya