SOLOPOS.COM - Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan (Istimewa/Tim Humas dan Media PP PBSI)

Solopos.com, HANGZHOU — Atlet ganda putra Pramudya Kusumawardana mengundurkan diri dari pemusatan latihan nasional (pelatnas) PBSI dan badminton Indonesia.

Ada empat alasan yang membuat pemain berbakat itu mundur dari olahraga badminton, salah satunya persoalan mental.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pramudya mengungkapkan alasan keputusan mengejutkan publik badminton Indonesia itu dalam perbincangan di Youtube Badminton Indonesia, Senin (18/12/2023).

Alasan pertama, ia mundur karena alasan kesehatan mental.

Atlet berusia 23 tahun itu merasa kesehatan mentalnya terganggu dalam beberapa waktu terakhir, terkait banyaknya hujatan untuk dirinya kala tampil buruk.

Menurutnya, ngerinya hujatan warganet itu tidak hanya berefek bagi dirinya secara pribadi tapi juga keluarga dekatnya.

“Poin pertama saya mental health. Mental health saya dalam kondisi yang tidak bagus. Dan ini dalam waktu yang lama dan sudah berefek dalam hari ke hari dalam hidup saya, inner cyrcle saya. Jadi saya harus mengistirahatkan diri sebentar, yang di mana akan mengganggu agenda PBSI dan orang-orang yang bekerja sama dengan saya,” ujarnya menjawab pertanyaan host, seperti dikutip Solopos.com, Senin.

Alasan kedua, dirinya ingin kliah. Pasangan Yeremia Rambitan dalam ganda putra PBSI menyatakan, ekosistem di Indonesia belum mendukung untuk kuliah dan menjadi atlet secara bersamaan.

Alasan ketiga, Pramudya merasa kapabilitas dirinya untuk tampil di olimpiade kurang.

Menurutnya, tampil di olimpade adalah tujuan dan impian semua atlet.

Ia mengakui secara pribadi sangat ingin tampil di olimpiade tapi secara kualitas dirinya sadar sangat kurang.

“Indonesia banyak mencetak medali di olimpiade dan saya merasa tidak mempunyai kapabilitas yang cukup untuk memenuhi standar atlet olimpiade berdasarkan hasil statistik, progres permainan, dan kesempatan. Terutama membawa nama Indonesia yang di mana mempunyai histori dan target yang besar,” lanjutnya atlet yang lahir pada 13 Desember 2000 itu.

Terakhir, Pramudya merasa punya impian dan cita-cita yang ingin dicapai sehingga memutuskan mundur dari Pelatnas PBSI.

Ia mengucapkan terima kasih kepada PBSI yang selama ini telah menjaga privasinya terkait keputusan mundur dari pelatnas.

Pramudya juga meminta maaf kepada seluruh pecinta olahraga bulutangkis atas keputusannya tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya