SOLOPOS.COM - Petugas kabin Transjogja menunjukkan ruang khusus penyandang disabilitas di Trans Jogja. Armada baru ini didesain lebih ramah bagi penyandang disabilitas. (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)

Forum Penguatan Hak Penyandang Disabilitas mengeluhkan kondisi halte Trans Jogja

Harianjogja.com, JOGJA-Forum Penguatan Hak Penyandang Disabilitas mengeluhkan kondisi halte Trans Jogja yang belum ramah difabel. Bahkan hampir semua halte sulit diakses difabel.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

“Sejauh ini baru di Malioboro halte yang lumayan aksesibel, yang lainnya belum,” kata Koordinator Forum Penguatan Hak Penyandang Disbilitas Jogja, Arni Surwanti, Rabu (8/11/2017).

Arni mengatakan sebagian besar halte di DIY kondisi ramnya terlalu curam sehingga sulit diakses dengan kursi roda. Selain itu pihaknya juga menemukan akses masuk halte yang terhalang pohon dan tiang listrik. Bahkan jarak halte dengan bus terlalu jauh sehingga difabel masih harus meminta bantuan banyak orang gar bisa keluar masuk bus Trans Jogja.

Pihaknya sempat mempertanyakan kondisi halte tersebut ke Dinas Perhubungan DIY, namun hingga kemarin belum ada tindakan. Namun ia sempat mendapat kabar terkait jauhnya jarak halte dengan bus berhenti itu kaitannya karena perilaku sopir yang khawatir. “Katanya kalau bus sampai tergores itu tanggung jawab sopir,” ucap Arni.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Trans Jogja, Dinas Perhubungan DIY, Sumaryoto mengakui dari semua halte, baru tiga halte yang ramah difabel. Semuanya ada di Jalan Malioboro.

Ia menyampaikan keterbatasan lahan dalam membangun halte menjadi alasan belum terpenuhinya halte yang aksesibel bagi difabel. “Kami enggak memiliki space yang cukup untuk membuat halte yang besar,” kata dia.

Namun demikian, Sumaryoto menyatakan tetap mengupayakan agar Trans Jogja dapat diakses difabel. Salah satunya yang akan diupayakan adalah membuat papan penghubung antara halte dan bus untuk akses kursi roda. Pihaknya masih mencari desain yang pas untuk memasang papan tersebut apakah akan dipasang di halte atau di bus.

Dalam menentukan desain papan untuk akses kursi roda tersebut, Sumaryoto mengaku perlu koordinasi dengan operator Trans Jogja, karena Trans Jogja menjadi kewenangan pihak ketiga atau bukan Dinas Perhubungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya