SOLOPOS.COM - Rawa Jombor di Klaten. (Solopos/dok)

Eceng gondok masih penuhi rawa jombor.

Solopos.com, KLATEN–Ratusan warga baik itu sukarelawan, TNI, dan Polri di Klaten melakukan gotong royong pembersihan eceng gondok di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, selama sembilan hari terakhir. Eceng gondok ini diperkirakan memenuhi tujuh hektare (ha) area rawa.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Camat Bayat, Edy Purnomo, mengatakan proses pembersihan rawa sejak hari pertama dilakukan menggunakan bantuan satu unit ekskavator dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Eceng gondok itu ditampung di lahan kosong tak jauh dari rawa. Hingga saat ini, sudah terkumpul eceng gondok yang diperkirakan bisa memenuhi lahan seluas 3 ha.

Meski sudah berhari-hari dilakukan pembersihan, masih banyak eceng gondok memenuhi rawa yang memiliki luas 179 ha tersebut.

“Masih ada eceng gondok yang menyebar dan diperkirakan seluas 7 ha di rawa. Gotong royong tetap diteruskan dan targetnya sampai bersih,” urai Edy saat ditemui di Setda Klaten, Selasa (27/2/2018). (baca: Rawa Jombor Klaten Mulai Ditata, Eceng Gondok Dibersihkan)

Edy menjelaskan selama ini kendala pembersihan eceng gondok yakni lantaran keberadaannya menyebar. Diperkirakan, proses pembersihan membutuhkan waktu sekitar sebulan.

Meski belum semua eceng gondok terangkat, Edy mengatakan sudah ada dampak bagi para nelayan.

“Pendapatan nelayan meningkat. Sekali menjaring saat ini bisa mencapai 10 kg ikan. Berbeda dibandingkan sebelumnya yang hanya dua sampai tiga kg,” urai Edy.

Sesuai rencana, eceng gondok yang dibersihkan dari rawa bakal diolah menjadi berbagai bahan seperti makanan kalkun, budidaya cacing, pupuk organik, serta pakan jalak.

Proses pengolahan itu dilakukan Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) dan UGM yang bakal memberikan pelatihan ke warga setempat.

“Saat ini prosesnya masih mempersiapkan MoU,” kata Edy.

Disinggung penataan Rawa Jombor, ia menuturkan sosialisasi lanjutan masih menunggu kebijakan dari pemkab. Ia menjelaskan saat ini ada sekitar 32 warung apung, 12 tempat pemancingan, serta 1.200 karamba di Rawa Jombor seluas 179 ha. Sementara, ada 1.200 nelayanan yang memanfaatkan rawa itu untuk mencari ikan.

Ketua BPD Krakitan, Sri Widodo, mengatakan untuk menghilangkan kejenuhan bergotong royong membersihkan rawa, warga dibagi dalam beberapa shift. Jumlah total warga Krakitan berkisar 12.000 jiwa.

“Proses gotong royong digilir antar RT dan RW agar tidak jenuh,” kata dia.

Sri Widodo menjelaskan selama tiga tahun terakhir eceng gondok yang memenuhi rawa tak dibersihkan. Sudah ada upaya pembersihan dengan gotong royong. Namun, kegiatan gotong royong menggunakan alat manual itu belum mampu membersihkan seluruh eceng gondok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya