SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani (kedua dari kiri) bersama sejumlah pejabat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meninjau proses pengolahan air bersih di Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kamis (25/11/2021). (Espos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Cakupan pelayanan air bersih di Kabupaten Sukoharjo belum mencapai 25 persen hingga tahun ini.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menyampaikan cakupan pelayanan air bersih di Sukoharjo baru mencapai 23,96 persen. Bupati Etik menuturkan itu saat workshop evaluasi dukungan pemerintah daerah terhadap program air minum dalam National Urban Water Supply Project (NUWSP) di halaman Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kamis (25/11/2021).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bupati menyebut cakupan pelayanan air bersih di Sukoharjo masih jauh dari target pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. “Cakupan pelayanan air bersih berpotensi diperluas lewat implementasi program NUWSP. Terutama, masyarakat berpenghasilan rendah agar bisa menikmati air bersih,” kata dia.

Baca Juga : Pemuda Pancasila Karanganyar Desak DPR RI Beri Sanksi Junimart Girsang

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo mendukung implementasi NUWSP yang digulirkan pemerintah pusat bekerja sama dengan Bank Dunia. Pemerintah pusat menggelontorkan anggaran Rp32 miliar untuk membangun IPA di Kecamatan Gatak dan Tawangsari.

IPA Tawangsari dibangun di Desa Dalangan sedangkan IPA Gatak dibangun di wilayah Desa Blimbing. Di sisi lain, Pemkab Sukoharjo memberikan penyertaan modal produksi air bersih Rp7,5 miliar kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Makmur untuk menyokong perluasan cakupan pelayanan air bersih.

Bupati berharap Perumda Tirta Makmur Sukoharjo sebagai operator pengelola air bersih mampu meningkatkan kinerja. “Perumda Tirta Makmur Sukoharjo bisa menyumbang pemasukan untuk pendapatan asli daerah [PAD] Sukoharjo,” ungkapnya.

Baca Juga : Penerbangan Internasional ke Bali Tambah 7 Rute, Aturan Karantina Ketat

Kasubdit Perumahan dan Kawasan Permukiman Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Nita Rosalin, mengatakan program NUWSP bertujuan meningkatkan akses air minum perkotaan dan jaringan perpipaan air bersih. Program jangka panjang itu harus disokong pemerintah daerah sehingga memperluas cakupan pelayanan air bersih.

Selain itu, Nita menjelaskan pentingnya penguatan kapasitas dan infrastruktur pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) pengelolaan air bersih oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD.

“Tidak semua daerah mendapat bantuan program NUWSP dari pemerintah pusat. Sukoharjo salah satu daerah yang diberi kepercayaan memperluas pelayanan air bersih secara optimal,” jelas dia.

Baca Juga : Selamat! Jagoan Baru Raffi Ahmad Telah Lahir

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perumda Tirta Makmur Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri, menyatakan pembangunan dua lokasi IPA diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan air bersih sekitar 3.670 pelanggan di wilayah Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo dan Grogol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya