SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — BPJS Kesehatan KCU Semarang terus mengalami defisit karena jumlah iuran yang dibayarkan tak sesuai dengan tunggakan yang harus dilunasi. Setiap bulannya, BPJS Kesehatan Semarang harus membayar klaim hingga Rp229 miliar, padahal iuran dari peserta yang masuk hanya Rp65 miliar setiap bulan. 

Kepala BPJS Kesehatan KCU Semarang Bimantoro mengatakan meski jumlah iuran tak sesuai dengan klaim yang harus dibayar, tapi pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah (Pemda) sudah melunasi kekurangan pembayaran tersebut. “Memang sudah lama BPJS Kesehatan selalu mengalami defisit. Tapi, pemerintah sudah melunasi kekurangannya sehingga masih aman sampai sekarang,” ujarnya, Jumat (4/1/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bimantoro menyebutkan jumlah peserta BPJS di Kota Semarang sudah mencapai 94,8% dari total penduduk. Pencapaian ini cukup tinggi karena masyarakat Semarang sudah sadar menjaga kesehatan mereka.

Sementara itu, jumlah rumah sakit di wilayah Semarang-Demak yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan adalah sebanyak 25 rumah sakit. Seluruhnya diklaim aman, terakreditasi, dan tersertifikasi.

Pemda diharapkan bisa mendorong semua rumah sakit di wilayah tersebut untuk bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Saat ini, masih ada tiga rumah sakit yang belum bekerja sama, di antaranya karena rumah sakit tersebut masih baru.

“Kalau ada yang tidak bekerja sama, nanti masyarakat dirugikan. Jangan sampai tiba-tiba tidak melanjutkan kerja sama, nanti bisa merusak sistem rujukan berjenjang, masyarakat yang dirugikan,” tuturnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya