SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan pasien Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SRAGEN — Selama dua hari terakhir, Kamis-Jumat (1-2/10/2020), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sragen bertambah 30 orang. Namun selain itu, ada tambahan 21 kasus sembuh.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per Kamis lalu sebanyak 18 orang dan per Jumat bertambah 12 orang. Selama dua hari terakhir, jumlah tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 30 orang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Angka total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Sragen per Jumat sore mencapai 553 orang. Untuk menekan angka kasus tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen bakal menggelar operasi gabungan kepatuhan protokol kesehatan mulai Minggu (4/10/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Dulu Tempat Rekreasi Raja, Kondisi Taman Segaran Sriwedari Solo Kini Sungguh Menyedihkan

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) DKK Sragen, dr. Sri Subekti, mengatakan tambahan kasus per Jumat sore sebanyak 12 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Belasan orang itu, sebut dia, berasal dari wilayah Kecamatan Gemolong, Miri, Kedawung, Sukodono, Kalijambe, Sambungmacan, dan Karangmalang.

Selain adanya tambahan 12 orang kasus baru, Bekti menyampaikan ada sembilan orang yang dianyatakan sembuh, yakni dari Karangmalang, Masaran, Sidoharjo, Ngrampal, Tanon, Mondokan, Gemolong, Kedawung, dan Sragen Kota.

“Kamis sebelumnya ada 18 orang kasus baru dan 12 orang sembuh. Belasan kasus baru itu berasal dari Ngrampal, Sumberlawang, Sragen Kota, Karangmalang, Gemolong, Sidoharjo, dan Kedawung,” katanya.

Zona Oranye

Plt. Bupati Sragen Dedy Endriyatno mengatakan sekarang status Sragen masih masuk zona oranye sehingga untuk sekolah tetap belum masuk dan hajatan dalam skala besar masih dilarang Dia mengatakan hampir semua elemen masyarakat terdampak Covid-19, mulai dari usaha mikro sampai pejabat legislator.

“Jadi bukan hanya pekerja seni dan seniman. Hajatan kalau sekadar akad nikah saja boleh tetapi resepsinya menunggu bila statusnya zona kuning atau zona hijau. Kami harap masyarakat bersabar. Di sisi lain, supaya zona oranye itu turun jadi zona kuning dan hijau, maka mari jaga kedisiplinan protokol kesehatan. Kami menilai kedisplinan terhadap protokol kesehatan bagi warga Sragen masih rendah,” ujar Dedy yang juga Wakil Bupati Sragen itu.

Polisi Tangkap Pengunggah Foto KH Ma’ruf Amin dengan Bintang Porno Jepang

Atas dasar rendahnya kedisiplinan itulah, Dedy menyampaikan tim gabungan akan menggelar operasi serentak di 20 kecamatan mulai Minggu besok. Dia mengatakan operasi ini menyasar ke seluruh aspek, seperti warung, industri, rumahan, pusat kesehatan peribadatan, dan seterusnya. Operasi gabungan itu, ujar dia, orientasinya bukan mencari kesalahan tetapi menekankan pada edukasi kepada masyarakat.

“Operasi itu targetnya bukan mencari sanksi denda sebanyak-banyaknya tetapi untuk edukasi mendisiplinkan masyarakat supaya taat protokol kesehatan. Sanksi denda itu diminimalisasi tetapi lebih pada pemberian sanksi sosial tetapi yang bisa membuat efek jera. Timnya gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan stakeholders lainnya,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya