SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA– Pengelolaan bisnis pariwasata di Indonesia khususnya DIY terancam oleh monopoli asing. Hal tersebut terlihat dari makin banyaknya investor asing yang berinvestasi di sektor pariwisata.

Pengamat Pariwisata Jogja Suhendroyono mengatakan, investor asing tersebut memahami peluang bisnis sektor pariwisata Indonesia sangat besar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tak kecuali potensi wisata di DIY. Makanya saat ini di Jogja banyak kalangan investor asing yang mulai berani berinvestasi membangun hotel-hotel berbintang,” terang Suhendroyono sekaligus Ketua STIPRAM Jogja itu, Rabu (6/8/2014).

Menurut dia, pelaku pariwisata selama ini berjalan dan berjuang sendiri. Hal itu disebabkan karena pemerintah kurang mendukung sektor pariwisata. Ironisnya, sambung dia, Indonesia memiliki Kementerian yang menaungi sektor pariwisata.

“Bangun satu kementrian khusus itu belum cukup. Saya melihat, belum ada keseriusan untuk membuat terobosan sebagau upaya membangkitkan bisnis pariwisata,” tegasnya.

Dia menambahkan hanya sedikit kepala dinas pariwisata yang benar-benar berkompeten di pariwisata. Kalaupun ada, sambungnya, jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Kondisi tersebut, jelasnya, justru mendatangkan kekhawatiran khsusnya bagi dunia pariwisata dan penyelenggara pendidikan pariwisata di Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya