SOLOPOS.COM - Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono. (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Baru sehari menyatakan membolehkan mudik sebelum 16 Mei 2021, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono, kini berubah pikiran. Istiono tak lagi merekomendasikan warga mudik sebelum 16 Mei.

Perubahan keputusan Kakorlantas ini terjadi setelah muncul kritik dari anggota DPR. Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syarief Alkadrie, menyebut seharusnya Kakorlantas tidak demikian bahasanya. tapi penyekatan pemudik juga harus diperketat sebelum 6 Mei.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, Istiono memberikan lampu hijau kepada warga untuk mudik sebelum dilarang. Bahkan ia menyebut polisi bahkan akan memperlancar perjalanan warga.

Baca Juga: Mau Mudik Sebelum 6 Mei 2021, Korlantas Polri: Silakan, Kami Perlancar!

Ekspedisi Mudik 2024

"Pada hakikatnya sebelum tanggal 6 (Mei 2021) tidak direkomendasikan untuk mudik mendahului," kata Istiono kepada wartawan, Jumat (16/4/2021).

Istiono menjelaskan alasan pihaknya kini tak merekomendasikan warga mudik mendahului larangan mudik berlaku. Sebab, pihaknya mengikuti kebijakan pemerintah yang meniadakan mudik Lebaran 2021.

"Karena wilayah tujuan mudik menyiapkan karantina selama 5 hari sesuai SE Nomor 13 Satgas Covid-19. Karena kebijakan pemerintah adalah dilarang mudik/mudik ditiadakan," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Korlantas Polri menyatakan tidak akan menghalangi warga yang ingin mudik Lebaran 2021. Tapi masyarakat boleh mudik sebelum 6 Mei 2021.

"Bagaimana adanya mudik awal, sebelum tanggal 6, ya silakan saja. Kita perlancar," ujar Kakorlantas Polri Irjen Istiono melalui keterangan tertulis, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga: Pemudik Nekat Mudik ke Sukoharjo Wajib Bawa Hasil Swab Antigen Dan Dikarantina!

Penyekatan

Istiono menegaskan larangan mudik berlaku pada 6-17 Mei. Menurutnya, pelarangan mudik diberlakukan untuk memutus mata rantai COVID-19.

"Setelah tanggal 6, mudik enggak boleh. Kita sekat itu, yang berbahaya ini kan berkumpul bersama-sama, kerumunan bersama-sama. Ini akan meningkatkan penyebaran Covid-19, ini harus kita antisipasi," jelasnya.

Untuk mengantisipasi warga yang mudik pada 6-17 Mei, Polri telah mendirikan 333 titik penyekatan dari Lampung hingga Bali. Istiono mengatakan jumlah titik penyekatan tahun ini jauh lebih banyak dibanding tahun lalu.

Meski demikian, lanjut Istiono, apabila masih ada masyarakat yang nekat mudik pada 6-17 Mei, kepolisian bakal melakukan penindakan secara humanis. Sanksi bagi masyarakat yang nekat mudik akan diputar balik.

Baca Juga: Personel Polda Jateng Mulai Edukasi Larangan Mudik di 14 Lokasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya