SOLOPOS.COM - Karangtaruna di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo membersihkan dan memperbaiki fasilitas yang rusak akibat diterjang banjir, Minggu (7/3/2021) sore. Perbaikan dilakukan sejak Senin (8/3/2021) pagi. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Belum lama kembali bergeliat, objek wisata di sepanjang alur Kali Pusur Kecamatan Polanharjo tertimpa bencana. Banjir itu di sepanjang Kali Pusur membuat infrastruktur objek wisata rusak diterjang derasnya arus sungai, Minggu (7/3/2021) sore.

Seperti di Taman Banyu Gemblinding, Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo. Infrastruktur objek wisata river tubing hingga camping yang dikelola karangtaruna itu rusak dan hilang lantaran hanyut. Dari lima gazebo di bantaran sungai, tiga gazebo rusak dengan dua di antaranya tak bisa lagi terselamatkan lantaran raib diterjang derasnya arus sungai. Selain itu, pelampung, ban, hingga helm hanyut. Nilai total kerugian ditaksir Rp12 juta.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Humas Karangtaruna Karanglo Mandiri, Purnomo Hadi, menjelaskan tak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. Sejumlah pengunjung sebelumnya sudah diminta untuk meninggalkan bantaran sungai lantaran wilayah hulu Kali Pusur sudah diinformasikan hujan deras dan berpotensi terjadi peningkatan debit air sungai.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Ironi Desa Tlogowatu Klaten : Tanah Kaya Batu Tapi Miskin Air

Sejumlah booking kegiatan wisata terpaksa dibatalkan. Ada sekitar 15-20 pengunjung asal Demak yang terpaksa batal berwisata menyusul peningkatan debit air, Minggu sore. Purnomo menuturkan batalnya kedatangan pengunjung itu tak jadi soal termasuk kerusakan serta hanyutnya peralatan.

Dia menjelaskan, yang terpenting banjir Kali Pusur itu tak memakan korban jiwa. Purnomo menjelaskan Taman Banyu Gemblinding sudah beroperasi sejak 2,5 tahun lalu dikelola karang taruna. Selain river tubing sejauh 2 km, objek wisata itu menawarkan fasilitas kemah. Saban akhir pekan, jumlah pengunjung rata-rata 40 orang pada akhir pekan.

"Yang ikut mengelola itu termasuk para pelajar. Jadi setiap pekan itu mereka tidak perlu lagi meminta ke orang tua untuk uang jajan," kata Purnomo saat ditemui Solopos.com di Taman Banyu Gemblinding, Senin (8/3/2021).

Tutup

Namun, pandemi Covid-19 membuat objek wisata itu tutup sejak 14 Februari 2020. Kembali buka pada dua pekan lalu namun terdampak lagi akibat bencana. "Baru dua pekan terakhir mulai buka lagi. Ada hikmahnya kejadian ini menjadi pelecut kami memperbaiki sarana dan prasarana," jelas dia.

Guna percepatan perbaikan, karang taruna desa setempat menggelar kerja bakti membersihkan bantaran dari lumpur serta pohon yang ikut hanya terbawa arus sungai. Selain itu mereka mulai melakukan penataan kembali sarana dan prasarana yang semula rusak. Objek wisata tersebut segera dibuka setelah penataan dan perbaikan rampung.

Baca Juga: Incar Pulau di Aceh untuk Dibangun Resor, Arab Siapkan Rp7 Triliun

Camat Polanharjo, Joko Handoyo, mengatakan sejumlah objek wisata di sepanjang Kali Pusur yang terdampak peningkatan debit air sungai berada di wilayah Desa Wangen serta Karanglo. Namun, dampak paling dirasakan berada di Desa Karanglo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya