SOLOPOS.COM - Petugas mengecek barang yang dijual di salah satu supermarket di Klaten saat digelar inspeksi mendadak oleh tim gabungan, Selasa (22/12/2020). (Istimewa/Disdagkop dan UKM Klaten)

Solopos.com, KLATEN – Tim gabungan dari Dinas Perdagangan Koperasi (Disdagkop) dan UKM, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten menemukan barang kedaluwarsa yang terpajang pada rak salah satu supermarket. Atas temuan itu, petugas melakukan penarikan makanan kedaluwarsa yang dijual untuk dilakukan penggantian.

Temuan itu berdasarkan hasil pantauan harga serta barang yang dilakukan tim gabungan ke pasar tradisional serta dua supermarket yang ada di Klaten, Selasa (22/12/2020). Barang kedaluwarsa yang ditemukan yakni 12 kaleng nasi goreng dalam kemasan serta dua kaleng bumbu dapur instan. Masa kedaluwarsa barang-barang itu pada Maret dan September 2020.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dekat Permukiman Warga, PLTSa Putri Cempo Mojosongo Solo Masalah atau Solusi?

“Barang-barang itu kami tarik dan kami serahkan ke toko untuk diganti. Kami berikan peringatan secara lisan untuk selalu mengontrol barang-barang yang dipajang. Apabila ada yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa, harus segera diganti. Hampir setiap tahun ada temuan barang yang dipajang sudah melewati masa kedaluwarsa. Tetapi berbeda-beda produknya,” kata Kabid Perdagangan Disdagkop dan UKM Klaten, Mursidi, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (22/12/2020).

Mursidi mengimbau warga Klaten teliti ketika membeli barang dengan mengecek tanggal kedaluwarsa. “Dilihat dulu tanggal kedaluwarsa sebelum dibeli. Kalau sudah melewati batas kedaluwarsa tidak perlu dibeli,” jelas dia.

Terkait pantauan harga sembako, Mursidi menjelaskan mulai ada kenaikan harga sejak awal Desember lalu. Bahan yang mengalami kenaikan seperti telur ayam, daging ayam ras, cabai, serta bawang. “Komoditas-komoditas itu yang biasanya mengalami kenaikan mendekati hari raya,” ungkap dia.

Harga Komoditas

Harga sejumlah komoditas sembako itu merangkak naik sejak awal Desember dengan kisaran kenaikan harga Rp1.000 setiap harinya seperti dari hasil pantauan di pasar darurat Pasar Tiga Lantai Klaten. Telur ayam pada awal Desember lalu Rp19.000-Rp20.000/kg menjadi Rp24.000-Rp28.0000/kg.

Daging ayam ras pada awal Desember Rp28.000-Rp30.000 menjadi Rp32.000-Rp35.000/kg. “Cabai teropong sekarang yang terendah Rp40.000 dan tertinggi Rp60.000/kg. Cabai rawit merah Rp42.000/kg hingga Rp48.000/kg. Bawang putih Rp25.000/kg-Rp27.000/kg dan bawang merah Rp25.000/kg-Rp28.000/kg. Untuk gula masih sesuai HET Rp12.500/kg,” jelas Mursidi.

Mursidi menjelaskan selain pantauan, tim juga mewanti-wanti pedagang agar tak menjual barang dengan harga semau mereka sendiri. “Jangan menaikkan harga terlalu tinggi. Kalau pun naik, ya sesuai standar saja,” jelas dia.

4.052 Paket Bansos untuk Pasien Covid-19 Salatiga Tersalurkan, Ini Isinya

Kasi Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Disdagkop dan UKM Klaten, Dewi Wismaningsih, mengatakan dalam pantauan tersebut tim juga menyerahkan surat imbauan kepada pengelola toko, pasar perkulakan, asosiasi atau distributor pangan, serga gudang pangan. Surat berisi imbauan agar tak menjual produk kedaluwarsa, tidak menjual produk yang mengandung bahan berbahaya, melayani pembeli dengan menerapkan standar operasional prosedur pencegahan Covid-19, menjaga stabillitas harga, serta tidak menimbun barang dagangan untuk memainkan harga.

“Kami juga melakukan pembinaan ke konsumen agar tidak asal membeli barang dengan harga murah tetapi juga teliti untuk melihat labelnya terlebih dahulu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya