SOLOPOS.COM - Peserta lomba kreasi olahan ikan, menata kuliner bikinannya di halaman kantor Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP), Kecamatan Klaten Utara, Klaten, Selasa (27/3/2018). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

AKI di Klaten hanya 18,5kg.

Solopos.com, KLATEN—Angka Konsumsi Ikan (AKI) Kabupaten Klaten pada 2017 mencapai 18,5 kilogram (kg) per kapita per tahun. Angka itu naik 3 kg dibanding tahun sebelumnya 15 kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Seksi Perikanan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP), drh. Murtopo, menyatakan AKI terbilang rendah jika dibanding AKI Provinsi Jawa Tengah sebesar 26,71 kg/kapita/tahun.

Angka itu juga masih rendah jika mengacu AKI nasional menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar 41,11 Kg/kapita/tahun.

Ekspedisi Mudik 2024

“AKI Klaten ini memang masih rendah jika dibanding provinsi. Tapi jika dibandingkan di Soloraya masih setara. Hal ini karena konsumsi ikan tidak setinggi konsumsi daging. Daging lebih familiar di masyarakat,” kata Murtopo, saat ditemui wartawan di sela-sela Kampanye Gemar Ikan di kantor setempat, Selasa (27/3/2018). (baca juga: Asyik, 10 Lokasi di Klaten ini Dipasangi Fasilitas Wifi Gratis)

Ia menerangkan di Klaten terdapat sejumlah sentra produksi ikan yang dikenal dengan sebutan Kalungharjo, yakni Kecamatan Karanganom, Kecamatan Tulung, dan Kecamatan Polanharjo.

Menurut catatannya, pada 2016, jumlah produksi ikan mencapai 28.316,545 ton. Jumlah dihasilkan dari lahan seluas 71,94 hektare yang dikelola oleh 3.351 Rumah Tangga Perikanan (RTP).

Tak hanya itu, penangkapan ikan juga dilakukan di Perairan Umum Daratan (PUD) seperti waduk, sungai, dan genangan air yang total luasnya mencapai 2.091,37 hektare (ha). Kegiatan penangkapan di kawasan ini melibatkan 1.459 RTP dengan produksi ikan mencapai 988,4 ton.

Murtopo menerangkan untuk menggenjot produksi ikan Klaten, DPKPP melakukan menggelontorkan anggaran Rp1,9 miliar untjk sejumlah kegiatan meliputi pengembangan minapadi, pengembangan bioflok (teknik budidaya ikan di lahan terbatas), hingga pengembangan sentra penghasil ikan baru di Kecamatan Klaten Utara, Kecamatan Kebonarum, dan Kecamatan Jatinom.

“Tahun ini juga dari provinsi merencanakan kegiatan tebar benih ikan di embung Pokak, Kecamatan Ceper,” tutur dia.

Pada kesempatan itu juga digelar lomba kreasi olahan ikan. Salah satu peserta, Emi Puji Lestari, warga Kelurahan Jatinom, Kecamatan Jatinom, itu memamerkan kreasi molen isi ikan dan sayuran serta puding kacang hijau dan kacang merah dengan campuran ikan nila. Dua sajian itu dapatkan inspirasinya dari otodidak sekaligus berselancar di internet.

“Kedua masakan ini sangat disukai anak-anak di rumah. Setidaknya sepekan dua kali saya bikin ini,” ujar dia.

Emi mengaku kelebihan kulinernya adalah ada tambahan ikan yang memberikan gizi untuk camilan keluarga. Khusus puding, aroma amis ikan nila dihilangkan untuk membangkitkan selera. Sedangkan, aroma ikan nila masih terasa di molen bikinannya.

“Sekarang kan sedang gencar kampanye makan ikan. Saya selipkan ikan dalam kuliner ini sebagai tambahan gizi,” tutur Emi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya