JAKARTA—Sebanyak 795 penumpang gelap kereta api (KA) terpaksa diturunkan di Stasiun Besar Jatinegara, Jakarta Timur karena tak memiliki tiket. Mereka terjaring operasi penumpang liar yang digelar petugas gabungan Polsuska, TNI, dan Polri, sejak Selasa (23/8) hingga Kamis (1/9).
Ironisnya, kebanyakan penumpang yang terjaring adalah anggota TNI, yakni sebanyak 636 orang. Berada pada posisi kedua didominasi oleh masyarakat umum berjumlah 123 orang. Selain itu ada pula penumpang PNS sebanyak 36 orang. Mereka umumnya adalah penumpang jarak jauh.
Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%
“Mereka yang tertangkap tidak memiliki tiket kita minta untuk segera turun dan kita arahkan untuk membeli tiket serta harus menaiki KA berikutnya,” ujar Ujang Rochmat, salah seorang koordinator keamanan di Stasiun Jatinegara, Kamis (1/9).
Ujang menuturkan, razia dilakukan untuk memberi kenyamanan dan keamanan kepada penumpang yang memiliki tiket dan meningkatkan pelayanan sesuai instruksi dari PT Kereta Api.
“Maka itu, penumpang yang tidak mendapatkan atau memegang tiket jangan coba-coba memaksakan naik KA karena baik di stasiun pemberangkatan maupun perantara ada pemeriksaan,” tegas Ujang.
Dari data Posko Ketupat Jaya 2011 di Polda Metro Jaya, sebanyak 1.080 pengendara motor dan mobil pada malam takbir di Jakarta berhasil ditilang. Umumnya mereka yang terjaring razia karena tidak memakai helm saat bermotor dan naik di atap mobil. Dari jumlah itu, dua mobil dan tiga motor dikandangkan karena tidak dilengkapi surat kendaraan.
Pada malam takbiran juga terjadi lima kecelakaan yang mengakibatkan satu orang tewas, tiga luka berat, dan lima lainnya luka ringan. (Harian Jogja/Wahyu Kurniawan)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
