SOLOPOS.COM - Warga menonton tumpukan sampah kayu yang menyumbat aliran air Kali Buntung di Jembatan Cendini, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Senin (17/1/2022). (Istimewa/Supri)

Solopos.com, SUKOHARJO – Lahan pertanian seluas 86 hektare di tiga desa di wilayah Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, terancam gagal panen akibat terendam luapan air Kali Buntung. Banjir yang merendam areal persawahan disebabkan tumpukan sampah di tiang penyangga Jembatan Cendini yang menghambat aliran air sungai.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (17/1/2022), hujan yang mengguyur wilayah Sukoharjo mengakibatkan ketinggian air Kali Buntung bertambah signifikan pada Minggu (16/1/2022) malam. Tumpukan sampah rumah tangga dan kayu menyumbat aliran sungai di Jembatan Cendini. Akibatnya, air sungai meluap dan merendam lahan pertanian di Desa Ngasinan, Lengking, dan Puron.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Lahan pertanian yang terendam banjir sekitar 86 hektare. Air sungai meluap lantaran tumpukan sampah di tiang penyangga jembatan,” kata Camat Bulu, Widyanto Setya Wibowo, kepada Solopos.com, Senin.

Baca juga: Tim Gabungan di Bulu dan Mojolaban Gencarkan Patroli Tegakkan Prokes

Pemerintah Kecamatan Bulu bersama petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) langsung meninjau ke lokasi lahan pertanian yang terendam banjir. Petugas PPL melakukan inventarisasi lahan pertanian yang terendam banjir.

Widi, sapaan akrab Camat Bulu, tak menampik lahan pertanian di sekitar Jembatan Cendiri kerap terendam banjir saat turun hujan lebat selama berjam-jam. “Sukarelawan bencana alam, anggota TNI-Polri, dan masyarakat telah berulang kali melakukan kegiatan membersihkan sampah di tiang penyangga Jembatan Cendini. Namun, tetap saja banyak sampah yang menumpuk di sekitar jembatan,” ujar dia.

Menyangkut di Tiang Jembatan

Selama ini, lahan pertanian di sekitar Jembatan Cendini kerap terendam banjir saat musim penghujan. Air sungai tak bisa mengalir lancar lantaran tersumbat sampah rumah tangga dan kayu yang menyangkut di tiang penyangga jembatan.

Baca juga: Diterjang Angin Kencang, Pohon Besar di Sukoharjo Tumbang

Pada 2021, ratusan hektare lahan pertanian di wilayah Bulu terendam banjir Kali Buntung. Bahkan, kala itu, Jembatan Kali Buntung ambrol lantaran tak kuat menahan gerusan aliran air sungai yang deras.

Widi langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo terkait lahan pertanian yang terendam banjir. Mayoritas lahan pertanian ditanami padi yang berusia sekitar 14 hari hingga satu bulan. “Kegiatan bersih-bersih sungai akan diintensifkan selama musim penghujan. Apalagi, musim penghujan diperkirakan terjadi hingga Maret-April,” papar dia.

Seorang petani asal Desa Ngasinan, Samino, mengatakan selain sampah, endapan tanah di sungai menjadi salah satu penyebab meluapnya air Kali Buntung. Debit air Kali Buntung cukup besar saat musim penghujan dan menjadi muara aliran air dari wilayah Tawangsari.

Baca juga: Kompak, Sukarelawan & Warga Sukoharjo Bersihkan Sampah di Sungai

Saat turun hujan lebat, para petani waswas air sungai meluap dan merendam areal persawahan. “Butuh pengerukan untuk mengangkat endapan tanah. Apalagi, sekarang masih musim penghujan sehingga air sungai masih berpotensi meluap,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya