SOLOPOS.COM - Bidan memberikan imunisasi di posyandu. (Antara-M. Risyal Hidayat)

Solopos.com, SOLO — Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAS) tahap kedua di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) rampung akhir November 2019 lalu. Tahapan kedua program tersebut menyasar siswa kelas II dan kelas V yang berjumlah 21.563 anak untuk vaksin Tetanus Difteri (TD).

Sementara, sasaran Difteri Tetanus (DT) untuk siswa kelas I berjumlah 11.086 siswa. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Tenny Setyoharini, mengatakan ada sebanyak 658 anak menolak diimunisasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Jumlah anak yang tidak ikut imunisasi TD berjumlah 354 anak, sedangkan yang tidak imunisasi DT berjumlah 304 anak. Jadi, kalau dipersentasikan, BIAS TD tahun ini mencapai 98,36% dan BIAS DT 97,3%. Capaian ini lebih baik dibandingkan tahun lalu dan sesuai target yakni 98%, sementara tahun lalu hanya 96,8 persen," katanya kepada Solopos.com, Senin (23/12/2019).

Tenny mengatakan capaian BIAS imunisasi TD dan DT juga lebih baik dibandingkan vaksinasi campak (Measles) dan Rubella (MR). Sasaran imunisasi MR berjumlah 9.876 siswa kelas I di 266 sekolah.

Dari jumlah tersebut 9.435 atau 95,53% di antaranya bersedia divaksin. "Kami terus sosialisasi, koordinasi lintas program dan lintas sektoral. Kami juga berupaya mengadvokasi dan melakukan penguatan petugas, serta terus melakukan monitoring, dan evaluasi. Ini agar capaian imunisasi anak terus di atas rata-rata," papar Tenny.

Sebelumnya, United Nations Children's Fund (Unicef) atau Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa Indonesia berupaya mendekati tokoh masyarakat, tokoh agama, serta Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk meningkatkan capaian imunisasi anak.

Child Survival and Development (CSD) Specialist Unicef Indonesia, Armunanto, mengatakan di sejumlah lokasi peran Bhabinkamtibmas dan Babinsa sukses mengajak orang tua anti-vaksin untuk mengimunisasi putra-putrinya.

"Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, komunitas antivaksin ini tak selalu soal halal-haramnya. Tapi juga dari keluarga sibuk yang tak sempat mengantar anaknya dan orangtua yang menolak karena kontraindikasi dengan bahan di dalam vaksin," paparnya, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya