SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI--Sebanyak 152 dusun di 15 kecamatan di Kabupaten Wonogiri belum teraliri listrik.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Jumlah itu berkurang dari sebelumnya, pada 2012 sebanyak 162 dusun di 15 kecamatan. Tahun ini, Pemkab mendapat dana Rp950 juta untuk memfasilitasi kebutuhan itu.

“Tahun ini, kami menyiapkan dana Rp950 juta. Dana itu terdiri atas APBD senilai Rp700 juta dan APBD Provinsi senilai Rp250 juta. Sedangkan dana APBN, kami belum ada informasi,” kata Kepala Dinas Pengairan Energi Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Arso Utoro, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (31/1/2013).

Ia menambahkan setiap tahun pihaknya hanya mendapat dana Rp500 juta-Rp700 juta. Jumlah itu hanya bisa menjangkau lima hingga enam dusun. Sehingga penyelesaian maslaha listrik tersebut membutuhkan waktu bertahun-tahun. Tapi, pihaknya berupaya mengajukan dana secara bertahap.

Survei Kelayakan

Selain itu, lanjut dia, untuk mengaliri listrik ke permukiman warga harus dilakukan survei kelayakan dengan PLN. Syarat kelayakan di antaranya jumlah penduduk, tingkat ekonomi warga dan jangkauan sumber listrik utama. Sebab, biaya untuk pemasangan tiang listrik dalam satu kilometer mencapai  sekitar Rp200 juta.

Di sisi lain, Dusun Kolotoko di Desa Sendang yang terletak di wilayah Kecamatan Wonogiri hingga kini belum teraliri listrik. Pihak desa telah berulang kali mengajukan permohonan ke Pemkab Wonogiri tetapi belum ada realisasinya. Di dusun tersebut ada 18 rumah dengan 19 KK yang belum teraliri listrik. Kades Sendang, Budi Hardono, mengatakan warga bisa mendapat aliran listrik dengan cara nggantol ke dusun lain sepanjang 1,5 kilometer dan alirannya tidak maksimal.

“Warga banyak yang nggantol ke dusun lain, tetapi alirannya tidak maksimal. Memang, akses masuk ke Dusun Kolotoko sangat sulit karena berada agak terpisah dengan dusun lain. Tapi, kami berharap ada kepedulian dari Pemkab,” katanya saat dijumpai wartawan di Dusun Soko Gunung, saat penanaman bibit pohon buah, Kamis.

Sebenarnya, lanjut dia, berbagai upaya sudah dilakukan untuk mendapatkan pasokan listrik. Seperti pengajuan berulangkali ke pihak PLN yang di dalamnya dilampiri tandatangan dari seluruh warga dusun.

“Tahun lalu, pernah ada pengecekan dari pegawai PLN. Tapi mereka terbentur keterbatasan anggaran untuk pengadaan tiang. Padahal, warga kami sudah sanggup untuk swadaya. Jika diperlukan secara sukarela, warga akan membuat sendiri tiang dari kayu jati,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya